Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Jerit Tangis Poltak

1 April 2017   09:17 Diperbarui: 2 April 2017   14:00 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Wajah puluhan orang yang menyaksikan itu sontak dipenuhi tanda tanya. Mulut mereka ribut berbisik-bisik. Menerka-nerka. Menduga-duga. Angin yang silir menambah duka suasana. Sejurus kemudian, dengan mata dan bibir yang bergetar, karena tak sanggup lagi menahan kepedihan, Poltak menyebut nama anaknya dengan jerit tangis yang panjang.

“Sihaaaaaaaarrrr!” (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun