Mohon tunggu...
Takas T.P Sitanggang
Takas T.P Sitanggang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mantan Jurnalist. Masih Usahawan

Menulis adalah rasa syukurku kepada Sang Pencipta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Gadis yang Membakar Senyap

5 Februari 2016   09:51 Diperbarui: 5 Februari 2016   19:34 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang di sekolah itu tersentak. Mulut mereka berkata-kata. Mata mereka berpendar. Tubuh mereka bergerak. Mereka berlari tunggang-langgang ke sumber asap itu. Mereka bergotong-royong memadamkan kobaran api yang mulai merambati pepohonan. Tergopoh-gopoh mereka menenteng apa pun yang berisi air hingga berceceran. Suasana ramai, tak lagi sunyi. Ada interaksi, tak lagi sibuk sendiri-sendiri. Di tengah massa yang berseliweran bagai kilat, samar-samar tampak sosokmu berdiri di balik kelebat asap itu. Wajahmu tampak sendu. Bibirmu bergetar. Air matamu jatuh. 

“Bapak, ibu. Aku ingin pulang,” desismu lirih, kedua tangan kau umpat ke belakang, menyembunyikan setengah botol bensin dan korek api yang kau genggam. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun