Potensi pariwisata di Provinsi Maluku cukup menjanjikan. Banyak wisatawan dalam negeri maupun mancanegaara yang ingin berkunjung ke Maluku. Namun, fasilitas transportasi sebabagi penunjang konektivats antar pulau, belum memadai.
“Menurut saya, yang harus dilakukan adalah membangun konektivitas. Seperti penerbangan langsung ke Banda maupun Pulau Seram. Semakin banyak akses, semakin mempermudah kita mencapai pulau-pulau wisata tersebut,”kata Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake saat diwawancarai di Swiss-bell Hotel, Ambon, Senin (7/9).
[Foto bersama Duta Besar Amerika untuk Indonesia, Robert O. Blake (tiga dari kanan) seusai wawancara langsung dengan TVRI Maluku dan saya (kemeja abu-abu paling kiri) mewakili Harian Ambon Ekspres di Swiss-bell Hotel, Ambon, Senin (7/8). Blake datang ke Ambon dalam rangka HUT kota Ambon yang ke 440]
Mantan Duta Besar untuk Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, itu sempat mengunjungi lokasi wisata Pantai Ora, Maluku Tengah, Sabtu (5/9) menggunakan mobil dari Ambon. Selain Pantai Ora, Blake juga mengakui keindahan Pulan Banda. “Kemarin juga saya ke Amahai, di Pantai Ora dan lokasinya memang luar bisa indah. Saya melihat banyak sekali peluang-peluang yang bisa dilakukan di sana,”akunya.
Namun, kata dia, akses langsung ke spot wisata yang menjadi primadona Maluku saat ini, masih memakan waktu cukup lama. Akses transporasi laut maupun udara harus segera diadakan oleh pemerintah daerah dan pihak pengelolah.
“Karena sekarang kan sulit sekali. Harus ke Ambon selama 4 jam dulu. Setelah itu beberapa jam lagi baru sampai kesana. Jadi dalam rangka mendukung pariwisata, menurut saya, ada baiknya ditingkatkan lagi akses transportasi udara maupun laut. Saya akan ajak banyak teman lagi untuk ke Maluku,”kata Blake.
Saat dimintai tanggapan soal Maluku, Dubes mengaku, telah banyak perubahan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, tokoh agama dan masyarakat, pasca konflik sosial 1999. Ini dapat dilihat dari aktivitas warga, khusus dibidang perekonomian yang berkembang pesat.
“Jadi saya ingin menyampaikan salah persahatan karena Ambon sudah berubah dengan sangat cepat sekali sejak konflik 1999. Perubahana ini juga atas kerja keras gubernur dan walikota serta masyarakat, dan tokoh-tokoh Agama untuk menjadi persaudaraan dan berdamaian. Sehingga masyarakat Ambon sekarang bisa fokus pada peningkatan mata pencaharian. Dan saya akan mendorong banyak teman lagi untuk datang ke Ambon,”pungkasnya.(**)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H