Mohon tunggu...
Muhammad Ali Reza
Muhammad Ali Reza Mohon Tunggu... Guru - belajar sepanjang hayat

Setiap penulis akan mati. Hanya karyanyalah yang abadi. Maka tulislah sesuatu yang membahagiakan dirimu di akhirat nanti. (Imam Ali Kw.)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Memancing di Akhir Pekan

29 Desember 2020   21:57 Diperbarui: 29 Desember 2020   22:24 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kami dapat cukup banyak, ada sepuluh lebih mungkin, kebanyakannya lepas lagi. Ada dapat tiga kalau tidak salah, anak ikan Nila. Seneng banget pas umpan disambar itu, walaupun ikan Paray, tapi ada kebahagiaan tersendiri. Aku sama pak Ujang sampai ketawa-ketiwi, karena umpan kami disambar. Kalau mang Acep sama A Dadan, mereka cari spot lain karena di spot di tempat kami berada memang saat itu tidak ada Nila yang menyambar.

Sampai akhirnya, mang Acep mengajak pindah lokasi mancing, karena belum ada ikan yang menyambar.

Mengingat waktu masih pagi. Lokasi mancing, kali ini pindah lagi ke daerah Palasari. Sebuah tempat pemancingan di cekungan bekas penggalian pasir. Aku dan pak Ujang ikut aja ke mang Acep. Seorang angler yang sudah berpengalaman.

Aku tak tahu nama kampungnya apa, pokoknya daerah itu namanya Palasari. Sebelum dinamai desa Girimukti, pada mulanya diusulkan tiga nama yakni: Girilengsi, Girimukti, dan Palasari. Dari ketiga nama itu, nama Girimukti lah yang disepakati. Girimukti merupakan gabungan dari dua kata Giri= gunung dan Mukti= subur. Jadi desa Girimukti artinya gunung yang subur.

Desa Girimukti sendiri adalah hasil pemekaran dari dua desa, yakni Desa Cikande dan Desa Jati pada tahun 1978 (http://girimukti-saguling.desa.id/profil/).

Jalanan yang kami tempuh menuju Palasari lumayan berdebu dan gersang. Karena sebelah timur ada lokasi penambangan pasir. Tapi sebelah barat dipenuhi dengan perkebunan dan sawah.

Di dekat lokasi pemancingan pun ada kebun tomat, dan lagi panen. Sepertinya kalau beli langsung ke petani disana bisa lebih murah. Hanya saja aku tak begitu banyak membawa uang. Hasil panennya banyak, sampai ditumpuk dipeti kayu, beberapa petani menyortir tomat, beberapa lagi menata peti kayu berisi tomat. 

Sampai di lokasi, motor di parkir di area dekat kebun tomat. Kami lalu berjalan beberapa meter ke depan. Lalu mencari spot yang masih kosong. Karena sesampainya disana, sudah banyak angler bertengger dengan khusyuk di tepian danau bentukan tersebut. Beberapa memasang payung tuk melindungi diri dari terik mentari.

Ketika sampai pada tempat yang kosong mang Acep kemudian menyiapkan kembali alat-alat pancingnya dan memasang payung untuk berteduh. Kami pun mulai memancing kembali.

Di Palasari, biasanya suka banyak ikan nilanya, walapun kecil-kecil tapi lumayan, kata mang Acep. Tapi ketika sampai sana membutuhkan waktu luamyan lama. Tak biasanya, terang mang Acep. A Dadan malah putar sani-sini mencari spot mancing karena tak kunjung dapat.

Di Palasari, kami memakai umpan lukut (lumut). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun