Mohon tunggu...
Tahta Aulianti Widiatmo
Tahta Aulianti Widiatmo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektifkah Kuliah Daring di Masa Pandemi Covid-19?

22 November 2021   08:48 Diperbarui: 22 November 2021   09:43 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh : Tahta Aulianti Widiatmo

Siapa sih yang tidak kenal dengan virus Corona? Virus yang menyerang sistem pernapasan ini, hingga kini masih menghantui sejumlah Negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Virus ini telah menjadi pandemi di berbagai Negara, dan bahkan diperkirakan akan menjadi endemi bila situasi sudah dapat terkendali. Munculnya wabah ini tentu memiliki dampak yang sangat besar bagi berbagai sektor kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Sejumlah kebijakan baru ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini. Salah satu bentuk kebijakan tersebut adalah dengan mulai menerapkan metode kuliah dengan sistem dalam jaringan atau yang biasa disingkat dengan daring.

Kita para mahasiswa tentu sudah tidak asing lagi dengan "kuliah daring" bukan? Jenis metode pembelajaran yang dilaksanakan secara jarak jauh dengan menggunakan alat elektronik ini bahkan sudah terhitung berjalan lebih dari satu tahun lamanya. Wabah Corona lah yang memaksa sebagian besar atau bahkan seluruh perguruan tinggi untuk menggunakan kuliah daring ini sebagai salah satu solusi supaya kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Namun, apakah kuliah daring ini benar-benar efektif bagi mahasiswa?

Arti kata efektif sendiri menurut KBBI adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya). Proses belajar mengajar dapat dikatakan efektif bila pembelajaran tersebut dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Penilaian tingkat keefektifan dari kuliah daring sendiri tidak hanya dinilai dari segi tingkat prestasi, namun dari segi proses dan juga sarana. Oleh karena itu, dalam proses kuliah daring diperlukan adanya dukungan dari orang tua dan sinergi dari komponen perguruan tinggi. Meskipun demikian, tingkat keefektifan dari kuliah daring juga dapat dikatakan relatif, tergantung masing-masing mahasiswa yang turut serta dalam proses pembelajaran daring ini (Putri, 2020).

Perubahan metode pembelajaran dari tatap muka menjadi metode online, mendapatkan berbagai reaksi dari mahasiswa (Kusnayat et al., 2020). Sebagian besar mahasiswa mengeluh dengan adanya pembelajaran daring ini. Selain menambah beban biaya untuk keperluan kuota, beberapa perguruan tinggi juga tidak memberikan keringanan biaya perkuliahan bagi para mahasiswanya. Hal tersebut tentu semakin menambah beban para keluarga mahasiswa, terutama yang sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat pandemi ini. Tidak sedikit pula mahasiswa yang mengeluh karena sulitnya memahami materi yang disampaikan, dan merasa kewalahan akibat banyaknya penugasan yang diberikan. Selain itu, masalah lain dari kuliah daring ini adalah masih terbatasnya sinyal internet di beberapa daerah, sehingga hal ini tentu menghambat berlangsungnya proses pembelajaran.

Terlepas dari hal tersebut, perkuliahan daring ini dinilai lebih praktis dan fleksibel. Kita tidak perlu keluar rumah untuk belajar, namun hanya perlu menyiapkan gawai dan jaringan internet yang memadai untuk melakukan pembelajaran. Kuliah daring ini juga dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, sehingga kita memiliki keleluasaan waktu belajar. Dan dengan keleluasaan ini, tentu kita merasa lebih bebas dan santai bukan?

Selain dapat mencapai tujuan yang diharapkan, kuliah daring juga dapat dikatakan efektif bila mahasiswa dapat menyerap materi yang dijelaskan dan mampu untuk mempraktekannya (Halima & S. Wasia, 2021). Keberhasilan dari pembelajaran daring juga tergantung dari masing-masing mahasiswa (Putri, 2020). Oleh karena itu, diperlukan adanya kerja sama yang baik antara dosen dan mahasiswa, sehingga tujuan tersebut dapat tercapai dan pembelajaran daring pun dapat dinilai efektif.

Daftar Pustaka

Adi, S., Oka, dan S. Wati. 2021. Dampak Positif dan Negatif Pembelajaran Jarak Jauh di Masa Pandemi COVID-19. JURNAL IMIAH PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN. 5 (1): 43-48. doi:10.23887/jipp.v5i1.32803

Dewantara, J.A. dan T.H. Nurgiansah. 2021. Efektivitas Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID 19 Bagi Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta. JURNAL BASICEDU. 5 (1): 367-375. doi:10.31004/basicedu.v5i1.669

Halima dan S. Wasia. 2020. EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DARING PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SAMAN 1 LAMBANDIA. http://www.fkipumkendari.ac.id/assets/upload/plp_magang/8795d4da221e122fd3a7b8242b19ed21.pdf. Diakses tanggal 1 November 2021.

Iswara, U.S. 2021. Pembelajaran Daring di Masa Pandemi, Efektifkah?. https://www.neo-demokrasi.com/pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-efektifkah/. Diakses tanggal 1 November 2021.

Putri, C.O.Y. 2020. Pembelajaran Daring, Efektif Gak Sih Buat Mahasiswa?. https://egsa.geo.ugm.ac.id/2020/10/14/pembelajaran-daring-efektif-gak-sih-buat-mahasiswa/. Diakses tanggal 1 November 2021.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun