Oleh:
Nama: Elisa Dwi Syukriani
NIM: 19150082
Fakultas/Jurusan: FITK/Pendidikan Bahasa Arab
Bank sampah unit andalas sepakat adalah salah satu program kerja dibidang soisal ekonomi yang kelompok saya ambil untuk dapat mengetahui apa-apa saja kegiatan yang dilakukan oleh bank sampah, apa kendala dalam mengelola bank sampah, dan lain sebagainya.Â
Setelah berbincang-bincang dengan Direktur bank sampah dan juga salah satu pengurus di bank sampah, akan saya paparkan apa aja yang diceritakan oleh bapak direktur dan salah satu pengurus bank sampah.
Bank sampah unit Andalas sepakat merupakan bank sampah yang memiliki target menjadi bank sampah tingkat kelurahan, bank sampah ini menargetkan 80% dari masyarakat kelurahan Andalas ikut bergabung menjadi nasabah bank sampah dan turun aktif dalam menjalankan proses pengelolaan sampah guna menjadikan sampah lebih bermanfaat. Bank sampah Unit Andalas Sepakat berlokasi di RT 02/RW 04 Kelurahan Andalas Kecamatan Padang Timur.
Program pengelolaan bank sampah yang dijalankan Bank Sampah Unit Andalas Sepakat terdiri dari pemilihan sampah, penabungan sampah, pendaur ulangan sampah, Eco Enzym, Minyak Jelanta dan lain-lain.Â
Pemilahan sampah di bank sampah dilaksanakan oleh nasabah mulai dari rumah, dimana sampah yang ditabungkan ke bank sampah saat ini bekerja sama dengan pengadaian, dimana sampah yang ditabung akan dikonfersikan dalam nilai emas. Penabungan sampah juga bekerja sama dengan Bank Nagari, dimana sampah dapat dikonversikan dalam tabungan biasa, tabungan pendidikan, dan lainnya.Â
Lalu kegiatan terbaru yaitu Eco Enzyme, dimana Bu Camat Padang Timur dan Bu Lurah Andalas Kota Padang memberi harapan pengelolaan sampah di Kota Padang dengan direncanakan tahun ini akan dibangun kampung tematik Eco Enzyme di Kelurahan Andalas Kota Padang.
Direktur bank sampah mengatakan bahwa masih kurangnya minat masyarakat sekitar bank sampah untuk mengelola sampah bersama dengan bank sampah, ini terlihat dari cara masyarakat yang masih membakar sampahnya didepan rumah, pembuangan sampah ke tempat sampah yang belum dipisah sesuai jenisnya.Â
Dan juga kurangnya minat masyarakat untuk bergabung dengan bank sampah sejalan juga dengan kurang aktifnya tokoh masyarakat dalam kegiatan sosialisasi bank sampah, hal ini menandakan tokoh masyarakat belum menjalankan peran sebagai agen pemberdaya yang efektif dalam mengajak dan mempengaruhi masyarakat untuk berdaya dan mandiri bersama bank sampah dalam mengelola sampah rumah tangga, serta kurang efektifnya peran tokoh masyarakat dalam mengkampanyekan gerakan mengelola sampah rumah tangga sesuai dengan program pemerintah.
Pada minggu ketiga kegiatan, saya bersama teman sekelompok dan juga Pokja KKN UNP berinisiatif untuk membuat taman disekitar bank sampah, tujuannya agar terlihat lebih indah dan menarik perhatian masyarakat untuk dapat bergabung dengan kegiatan di bank sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H