Mohon tunggu...
taher heringuhir
taher heringuhir Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Karyawan di TV bursa efek Indonesia, IDX Channel. www.tahersaleh.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenapa Lippo Fokus ke Cikarang?

0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.propertyandthecity.com

Di sana, pemilik awal sebetulnya ingin membangun kawasan industri seluas 5.000 hektare, tapi karena terjadi resesi 1991, rencana itu pun kandas, lahan akhirnya diteruskan Lippo Group untuk membangun kawasan industri.  Tahap pertama, mereka mengalokasikan 1.200 hektare dan dibagi menjadi 4 area. Area pertama, bekerja sama dengan Sumitomo Group dari Jepang (Kawasan EJIP), kedua bekerja sama dengan Hyundai (BIIE) dari Korea, lahan ketiga menggandeng pengusaha Taiwan, dan keempat dikelola oleh Lippo sendiri dan dijual kepada pengusaha industri lokal.

"Cikarang..., lahannya kumuh dan tandus yang hanya digunakan sebagai tempat pembakaran bahan genteng rumah," kata Mochtar. Kini, katanya, Cikarang menjadi kawasan indusrial park yang tertata rapi, kawasan terpadu antara area industri, perumahan elite, pusat perbelanjaan, sarana pendidikan dan olahraga, dan kesehatan.  Bahkan Grup Lippo juga menghibahkan sejumlah lahan ke pemda supaya memindahkan kantor pelayanan di Cikarang guna meningatkan kualitas kawasan. Tahun 2016, harga tanah di cikarang sudah mencapai US$500  per meter persegi.

Lahan ketiga, tepatnya berlokasi di 14 Km sebelah Cikarang, yakni di Karawang dengan 500 hektare. Lahan itu lebih parah lagi karena tak hanya tandus, kering, berbukit, tapi juga terpencil. Kita tahun lahan yang tandus, berbukit, dan terpencil itu kini 'disulap' menjadi San Diego Hills Memorial Park tahun 2007. Taman itu terinspirasi dari tempat pemakanan Taman Rose dan Forest Lawn Memorial Park and Mortuaries di California, AS. San Diego ini menjadi taman makam pertama di dunia dengan fasilitas terlengkap (musola, lapangan golf, jogging track, restoran Italia, gerung serbaguna, danau seluas 8 hektare )dan tentu aja area pemahaman untuk 5 agama (Islam, Katolik, Kristen, Budhha, dan Konghucu).

Inspirasi San Diego ini idatang saat keluarga Mochtar berziarah di pemakaman leluhur di Malang, Jawa Timur. Tanah pekuburan seluas 10 hektare tersebut penuh rumput liar, dan binatang kecil, tak terurus dan menyeramkan. Itu sebabnya pemakaman keuarga ingin dipindahkan ke Jakarta, tapi tak menemukan lahan pas. "Saya terfikir untuk memanfaatkan 500 hektare lahan di Karawang itu sebagai taman makan yang angun dan indah," cerita Mochtar.

Saat ini, jika kita ke Cikarang, daerah tersebut bukan lagi Cikarang sebelum tahun 1990 yang kurang dilirik, tapi denyut nadi perekonomian di sana kini sudah demikian hidup. Tak disangka, dari tiga lahan hasil sitaan kredit macet itulah menjadi titik balik bisnis properti Grup Lippo di Cikarang yang terus dikembangkan hingga hari ini.

Krisis ekonomi tahun 1991 justru membawa keuntungan bagi Grup Lippo, "di mana ada krisis, di situ ada peluang," tegas Mochtar.

Akhir tahun 2016, mengacu laporan keuangan Lippo Cikarang 2016, pendapatan perseroan tembus Rp1,54 triliun dengan laba bersih Rp540 miliar. Akhir 2016, laporan keuangan juga mencatat perseroan berhasil membangun lebih dari 14.000 hunian, dengan 50.720 populasi dan 484.300 orang yang bekerja tiap hari di 993 perusahaan manufaktur di kawasan industri Lippo Cikarang. Dengan adanya jalur LRT tahun 2018, Cikarang tentu bakal lebih menarik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun