Perdana Menteri Inggris sekaligus Jurnalis/Wartawan Boris Johnson mengimbau warga Inggris untuk meninggalkan Ukraina dalam waktu 48 jam, sebelum Rusia nekat menyerang Ukraina.
Tudingan Boris dengan tegas dibantah oleh pemerintah Rusia bahwa pasukan perang mereka dan Belarusia sementara latihan perang bersama.
Anehnya, latihan perang itu di melibatkan seratus ribu personel aktif Rusia di perbatasan Ukraina Timur.
Lebih lanjut, Boris Johnson mengatakan dia mengkhawatirkan keamanan Eropa saat dia bergabung dengan seruan para pemimpin dunia pada hari Jumat.
Langkah Tegas Boris dan Sekutunya, Jika Rusia menyerang Ukraina
Johnson mendesak Sekutu untuk menyiapkan "paket sanksi ekonomi yang berat" jika Rusia membuat "keputusan yang menghancurkan dan merusak" untuk menyerang Ukraina.
Bukan hanya Johnson yang mengkhawatirkan keamanan benua Biru (Eropa) dan seluruh dunia, melainkan Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan mengatakan Rusia berada dalam posisi "untuk dapat melakukan operasi militer besar di Ukraina kapan saja sekarang" dan itu bisa dimulai dengan pemboman udara yang intens. Namun, dia menekankan AS tidak tahu apakah Presiden Vladimir Putin telah membuat keputusan akhir. (Sumber; British Broadcasting Corporation/bbc), Sabtu (12/2/2022).
Lantas, bagaimana tanggapan Rusia terkait tudingan Johnson dan Sekutunya?
Kementerian Luar Negeri Rusia dengan tegas dan penuh nada emosional mengatakan bahwa pihak Barat beserta sekutunya telah menyebarkan informasi palsu!
Dikatakan bahwa, karena ancaman yang meningkat ini, staf kedutaan lebih lanjut akan ditarik dari Kyiv - kedutaan akan tetap buka tetapi tidak akan dapat memberikan bantuan konsuler secara langsung kepada warga Inggris mana pun yang tetap tinggal.
Sementara respon dari salah satu Media Inggris bahwa saat ini, keselamatan warga Inggris adalah yang paling utama. Dan ini tidak ada tawar menawar.
Jika, Rusia berani menyerang Ukraina dan menyebabkan warga Inggris mengalami sesuatu yang tidak diinginkan, maka Inggris tanpa kompri akan bertindak tegas kepada Rusia.
Bagaimana Tanggapan Ukraina terkait latihan perang besar-besaran bersama Belarusia di perbatasan Timur?
Pemerintah Ukraina mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh pasukan Rusia adalah bagian dari taktik. Di mana, mereka berusaha untuk menekan kami melalui ketakutan. Akibatnya, psikologis warga Ukraina akan semakin takut.
Tentu saja ini bisa dipercaya. Karena bagaimana pun juga, Rusia dan Ukraina pernah berada di bawah satu bendara, yakni Uni Soviet yang sudah tahu taktik perang.
Ukraina juga menuduh Rusia memblokir aksesnya ke laut
Berbicara dari Gedung Putih, Sullivan memperingatkan ada tanda-tanda eskalasi Rusia termasuk pasukan baru yang tiba di perbatasan Ukraina dan mengatakan invasi dapat mencakup "serangan cepat ke kota Kyiv" atau di bagian lain negara itu.
Ia juga mengatakan jika invasi Rusia berlanjut, kemungkinan "dimulai dengan pemboman udara dan serangan rudal yang jelas dapat membunuh warga sipil tanpa memandang kebangsaan mereka."
Jika hal ini terjadi, maka akan menyebabkan komunikasi terputus dan transit komersial dihentikan. Lalu, warga negara dari mana pun yang sementara berada di Ukraina akan menjadi korban.
Untuk itu, pemerintah Ukraina melalui kanal British Broadcasting Corporation/bbc mengimbau seluruh mitranya di berbagai negara untuk segera mengevakuasi warganya, sebelum serangan Rusia dilancarkan ke Ukraina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H