Shin Tae-Yong telah mencuri perhatian publik tanah air, sejak ia dipercayakan oleh PSSI untuk menangani timnas Indonesia. Pria asal Korea Selatan itu datang dalam kondisi yang serba sulit. Karena kondisi tanah air belum pulih dari hantaman virus Pandemi Covid-19.
Namun, melalui cinta yang besar, ia datang dan membawa mimpi baru bagi skuad Garuda Muda untuk menunjukkan pada dunia bahwa sepak bola Indonesia sudah bertrasformasi dan menuju persaingan global.
Tak bisa dimungkiri bahwasannya sepak bola tanah air semakin menjanjikan 5-10 tahun mendatang. Namun, masalah klasik yang masih didera oleh PSSI adalah gonta-ganti pelatih pasca satu turnamen usai.
Maklum saja, karena PSSI juga menaruh harapan yang besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia yang semakin baik. Namun, cara itu dinilai oleh publik tanah air sebagai sesuatu yang salah.
Berangkat dari kesalahan tersebut, kini muncul hastag atau tagar #Pertahankan STY oleh netizen di sosial media.
Tentu saja publik sudah jatuh cinta dengan teknik dan manajemen dari Shin Tae-Yong selama turnamen AFF Suzuki Cup 2020.
Kecintaan publik tidak terlepas dari penampilan apik oleh skuad Garuda Muda yang bersinar dan menjanjikan bagi industri sepak bola tanah air ke depan.
Meskipun, STY dan pasukannya tidak meraih trofi AFF 2020, tapi sepak bola yang diperagakan oleh Rick Kambuaya dkk sangat menghibur.
Racikan STY memang berbeda dari pelatih-pelatih sebelumnya yang selalu mengandalkan pemain penting atau sudah sangat familiar di hadapan publik tanah air.
Teknik STY memang out of the box tapi soal kemampuan tidak diragukan lagi oleh penikmat bola di mana pun. Bahkan penampilan skuad Garuda Muda mampu menumbangkan rival sejati Malaysia dengan skor telak di babak penyisihan grup B Piala AFF Suzuki Cup 2020.
Prestasi itu sekaligus mengobati rasa sakit hati publik tanah air sejak final AFF Suzuki Cup 2010. Di mana Harimau Malaya, Malaysia mampu menumbangkan Garuda dan keluar sebagai juara.
Luka 11 tahun lalu itu akhirnya bisa diobatin oleh penampilan brilian dari pasukan Garuda Muda. Kesuksesan itu tidak terlepas dari teknik atau model sepak bola yang diterapkan oleh pelatih visioner STY.
STY dan Masa Depan Sepak Bola Indonesia
Salah satu cara untuk terus mengembangkan sepak bola Indonesia ke depan adalah tetap mempertahankan STY. Karena apa yang sudah dibangun oleh STY harus terus berjalan (on going) untuk menuju prestasi di tahun-tahun yang akan datang.
PSSI sebagai sentral sepak bola Indonesia harus memberikan kepercayaan yang penuh kepada STY untuk terus membenahi kelemahan-kelemahan sepak bola Indonesia selama ini, salah satunya adalah minimnya striker timnas.
"Di tim kami posisi yang paling lemah adalah striker. Di Liga Indonesia juga orang asing yang banyak dipakai sebagai striker. Jadi memang susah sekali untuk berkembang," ujar Shin Tae Yong dalam sesi konferensi pers, seperti yang dilihat oleh Tafenpah melalui laman @timnasindonesiainfo, Minggu (2/1/2022).
Tentu saja penyebab dari masalah tersebut adalah liga domestik yang selalu mengandalkan striker-striker dari luar negeri. Akibatnya, jam terbang pemain potensial lokal tidak berkembang. Pengaruh yang terasa adalah pada turnamen AFF Suzuki Cup 2020 yang lalu.
Meskipun pemain lokal tidak mendapatkan tempat yang utama di liga domestik, tapi kehadiran STY menjadi signal positif bagi perkembangan strikel lokal.
STY datang bukan hanya sekadar melatih karena tuntutan pekerjaan. Tetapi ia sudah mencintai sepak bola Asia Tenggara, khususnya sepak bola Indonesia.
Jadi, bagaimana pun STY harus dipertahankan oleh PSSI. Karena sepak bola Indonesia sudah menuju jalur yang tepat untuk disegani di Asia Tenggara dan dunia di bawah kendali STY.
Salam olahraga dari www.tafenpah.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H