Ya, meskipun itu adalah tanggung jawab perawat itu sendiri. Tapi, lebih jauhnya sistem embrio yang mereka jalin sudah semakin kuat.
Bahkan ketika pasien keluarga memindahan orang tuanya kembali ke rumah, mereka pasti membawa juga perawat. Walaupun secara medis mengatakan bahwa pasien tersebut sudah tidak memerlukan pendamping lagi.
Momen Terharu Ketika Lansia Mengisahkan Masa Lalunya
Siapa pun dari kita pasti memiliki masa lalu. Entah masa lalu itu baik atau kurang baik, itu adalah bagian dari cerita kita.
Sekitar bulan Desember 2019, pasien saya merindukan suasana Natal bersama keluarganya. Saya sudah menghubungi keluarga pasien jika memungkinkan datang dan membawa orang tua mereka.
Akan tetapi, terkait satu dan lain hal, keluarga pasien saya tidak bisa menjemput orang tua mereka. Tentunya saya merasa sedih. Karena pasien saya selalu menangis. Bahkan pada satu titik, ia mengutuki dirinya sendiri.
Ia merasa dirinya tak berharga. Karena keluarga, terutama anak-anaknya tak bisa mengabulkan permohonannya.
Lalu, pasien saya menangis histeris sembari bercerita kepada saya. "Dulu saya selalu memberikan apa pun yang mereka mau. Tapi, entah mengapa, di masa tua saya, apa yang saya butuhkan mereka tidak memenuhinya. Apakah saya hanyalah sampah dari kehidupan mereka?
Nada emosional ini sangat menyentuh. Saya tidak bisa berbuat banyak hal. Selain duduk diam dan mendengarkan keluh-kesah dari pasien saya yang masih berusia 60-an tahun.
Ya, itulah secuil sayatan hati dari saya selaku perawat lansia. Pengalaman ini pun juga pasti dirasakan oleh rekan perawat lansia lainnya.
Pepatah klasik mengatakan; "Uang bisa dicari. Tapi, kesempatan untuk mengasihi orangtua hanya sekali saja."
Karena ketika batas akhir perjalanan dari orang tua, penyesalan selalu datang dan menghantui hari-hari kita di usia muda. Untuk itu, orangtua adalah harta yang paling berharga.