Mohon tunggu...
Tadzkiah Alifah
Tadzkiah Alifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya!! semoga kalian bisa enjoy baca di sini ya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Kaum Dhuafa oleh Mahasiswa Fisip Uhamka

22 Desember 2022   22:53 Diperbarui: 22 Desember 2022   22:55 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangkit dari Covid-19 Bersama Keluarga Dhuafa

Kami dari Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik dari Kelompok 3 yang anggotanya terdiri dari Tadzkiah Alifa, Alyssa Muktafa, dan Nurhaliza Warsha.

Masalah ekonomi adalah masalah yang sangat melekat di Indonesia. Kurangnya perhatian pemerintah terhadap masyrakat terutama pada masyarakat kurang mampu seringnya terabaikan sehingga banyak keluarga-keluarga yang tidak tercukupi kehidupannya mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga pendidikan.

Muhammadiyah ini sangat menerapkan teologi surat Al-Maun seperti yang diajarkan K.H. Ahmad Dahlan kepada murid-murid nya. Seperti yang terdapat dalam surat Al-Maun dianjurkan untuk peduli terhadap masalah kemiskinan dan tidak untuk mengabaikan orang yang miskin karena sama saja dikatakan dengan mendustakan agama.

Setelah pandemi harusnya akan lebih baik lagi kehidupannya karena saatnya masyarakat bangkit efek dari pandemi ini yang sangat besar ada yang kehilangan pekerjaan hingaa tidak punya penghasilan sehari-hari nya maka dari itu banyak keluarga-keluarga yang harus memutar otak untuk menghidupi keluarganya.

Dengan begitu pemberdayaan kaum dhuafa kelompok kami kali ini adalah keluarga Ibu Suparmiah yang berusia 55 Tahun.  Ibu Suparmiah ini harus menanggung ketiga adiknya yang kehilangan pekerjaannya karena pandemi. Ibu Suparmiah ini yang pekerjaannya sebagai penjahit rumahan, membantu kegiatan jumantik, dan membersihkan halaman depan kos orang seminggu dua kali. Usaha jahitnya pun terbilang sangat sepi karena hanya mengandalkan dari orang sekitar saja yang ingin menjahit selama pandemi Ibu Suparmiah hanya menerima sekitar satu atau dua orang saja yang menjahit padanya . Dari pekerjaan tersebut Ibu Suparmiah mendaptkan penghasilan Rp. 350.000/bulan itu juga harus dibagi dengan adiknya untuk menghidupi keluarganya. Terkadang Ibu Suparmiah juga mengandalkan dari orang sekitar yang suka memberi sembako. Untungnya Ibu Suparmiah hidup dilingkungan yang peduli pada dirinya karena Ibu Suparmiah ini tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah padahal terbilang pada keluarga mampu.

Sehingga kami melakukan fundraising dengan total donasi Rp. 1.335.000  yang berupa bantuan kebutuhan usaha jahit, sembako, sosial dan keagamaan. Kami sangat berharap apa yang kami beri dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat dipergunakan juga dalam jangka panjang. Kami juga sangat berharap terhadap pemerintah untuk lebih peduli dan lihat masyarakat sekitar yang membutuhkan karena kita harus bangkit bersama setelah pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun