Mohon tunggu...
Tadita ArdraSapna
Tadita ArdraSapna Mohon Tunggu... Freelancer - Undergraduate Veterinary Medicine

I just enjoy to write

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia

21 Agustus 2023   23:00 Diperbarui: 22 Agustus 2023   03:04 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jejak Anak Muda Indonesia: Gagasan Ksatria Airlangga melalui Akselerasi Kajian SDGs Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045"

Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia (SDG 4)

Pendidikan adalah salah satu faktor utama dalam sebuah kemajuan bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki pendidikan yang baik. Namun, bagaimana bisa suatu negara dapat maju dan berkembang jika pendidikannya saja tidak merata. Seperti yang kita semua tahu, bahwa pendidikan di Indonesia belum merata. Pemerataan pendidikan dalam arti pemerataan kesempatan untuk mandapatkan pendidikan yang layak telah lama menjadi masalah yang mendapat banyak perhatian.

Pendidikan harus mampu menjadi wadah bagi pembangunan bangsa dan membentuk manusia berkulitas. Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi hak setiap warga negara dalam memperoleh layanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945, yang mewajibkan pemerintah bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umum.

Akan tetapi analisis dari Survei Penduduk Antar Sensus menunjukkan bahwa 57 persen anak dan remaja usia sekolah penyandang disabilitas tidak bersekolah. Sementara itu, masih banyak anak sekolah yang harus berjuang untuk menguasai keterampilan akademik dasar. Kurang dari separuh siswa berusia 15 tahun di Indonesia yang memiliki tingkat kemahiran membaca minimum dan kurang dari sepertiga yang mencapai tingkat kemahiran minimum dalam matematika.

Seperti yang dapat dilihat dilapangan, pendidikan di Indonesia saat ini masih belum merata. Masih banyak orang-orang yang belum mendapatkan pendidikan yang seharusnya mereka terima sejak umur 6 tahun. Contohnya di kota-kota besar disana sarana dan prasarana pendidikan disana sudah sangat maju. Sedangkan di desa-desa hanya mengandalkan sarana dan prasarana seadanya. Tak hanya sarana dan prasarana saja yang belum merata tetapi juga belum meratanya tenaga pengajar sehingga sekolah-sekolah di desa masih banyak yang membutuhkan guru-guru dari daerah-daerah lain.

Saya mendukung pemerataan akses pendidikan di Indonesia dengan menyuarakan agar pemerintah mampu lebih berupaya dalam mengatasi permasalahan tersebut seperti menyediakan sekolah gratis mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekola Menengah Atas (SMA), membangun sarana dan prasarana yang memadai termasuk sarana olahraga untuk setiap sekolah baik yang di perkotaan maupun pedesaan sesuai kebutuhannya, memberikan kepada siswa yang berprestasi dan/atau dari keluarga yang tidak mampu, dan yang terakhir memberikan subsidi untuk sekolah swasta yang diprioritaskan pada daerah-daerah yang kemampuan ekonominya lemah.

Saya juga sangat berterima kasih karena adanya KIP teman-teman saya mendapatkan keringanan dalam dunia pendidikan, yang membuat mereka menjad lebih bersemangat dalam menjalankan kewajiban untuk mengenyam pendidikan. Sejak tahun 2015, Program Indonesia Pintar (PIP) telah membantu lebih dari 17,9 juta anak-anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, di seluruh Indonesia. Sebagai program prioritas pemerintah, Kemendikbud memastikan percepatan distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan pencairan dana manfaat PIP dilakukan secara tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi. Dan baru-baru ini adanya penerapan sistem zonasi pendidikan sebagai salah satu strategi dalam percepatan dan pemerataan pendidikan yang berkualitas.

Target di sektor pendidikan kita bukan sekadar pemerataan akses pendidikan, tapi juga pemerataan yang berkualitas.

Meningkatkan pendidikan yang merata di Indonesia memang merupakan tugas yang kompleks dan memerlukan upaya bersama dari pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan berbagai pihak terkait. Jadi saya ingin menyuarakan, agar pendidikan di Indonesia tidak tertingal, pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan, dan berbagai pihak terkait untuk ikut andil dengan :

  • Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap daerah, terutama yang terpencil, memiliki akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai. Ini termasuk pembangunan dan perbaikan gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas lain yang mendukung proses belajar.
  • Guru adalah faktor kunci dalam pendidikan yang berkualitas. Pemerintah harus memberikan pelatihan berkala dan pengembangan profesional kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam metode pengajaran terbaru dan pendekatan pedagogis yang efektif.
  • Lingkungan belajar yang kondusif dengan fasilitas yang memadai seperti perpustakaan, laboratorium, teknologi komputer, dan ruang kelas yang nyaman sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
  • Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran dapat membuat proses belajar lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan dunia nyata. Ini mencakup penggunaan perangkat lunak pendidikan, platform daring, dan sumber daya digital lainnya.
  • Selain pengetahuan akademis, pendidikan berkualitas juga harus mengembangkan keterampilan abad ke-21 seperti kreativitas, pemecahan masalah, keterampilan komunikasi, kerjasama, dan pemikiran kritis.
  • Sistem evaluasi yang komprehensif akan membantu mengukur pencapaian siswa secara akurat dan memberikan informasi kepada guru dan lembaga pendidikan untuk melakukan perbaikan.
  • Pendidikan berkualitas tidak hanya tentang pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga tentang pengembangan karakter yang baik. Ini mencakup nilai-nilai moral, etika, kepemimpinan, tanggung jawab sosial, dan semangat kebangsaan.
  • Melibatkan orangtua dan masyarakat dalam pendidikan dapat menciptakan lingkungan dukungan yang lebih kuat untuk siswa dan sekolah. Mereka bisa mendukung perkembangan siswa di dalam dan di luar kelas.
  • Pendidikan berkualitas harus bersifat inklusif, mengakomodasi perbedaan individu dan kebutuhan khusus siswa. Tidak hanya untuk siswa yang unggul, tetapi juga untuk mereka yang memiliki tantangan belajar.
  • Pemerintah perlu memiliki kebijakan pendidikan yang konsisten, berkelanjutan, dan berfokus pada peningkatan kualitas. Kebijakan ini harus mengakomodasi perubahan zaman serta perkembangan dunia pendidikan global.

Sudah banyak upaya yang dilakukan pemerintah, namun sampai sekarang upaya tersebut belum bisa terlaksana dengan baik. Walau begitu pemerintah Indonesia khususnya Menteri Pendidikan sedang berusaha dengan keras untuk memeratakan Pendidikan di Indonesia. Kesuksesan suatu bangsa tergantung pada pendidikan yang diterima oleh masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun