Mohon tunggu...
tachsyariza
tachsyariza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

memasak, menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Laki-laki dan Fenimisme: Peran Aktif dalam Mengakhiri Patriarki

29 Juni 2024   12:59 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:11 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama bertahun-tahun, gerakan feminisme telah memperjuangkan kesetaraan hak dan kesempatan bagi perempuan di berbagai bidang kehidupan. Namun, seringkali ada persepsi bahwa feminisme hanya melibatkan kaum perempuan saja. Padahal, untuk benar-benar mencapai kesetaraan gender yang sejati, partisipasi dan keterlibatan laki-laki dalam gerakan ini sangatlah penting. 

Sistem patriarki yang mengakar kuat dalam masyarakat kita tidak hanya merugikan perempuan, tetapi juga membatasi potensi dan kebebasan laki-laki itu sendiri. Stereotip gender yang kaku dan ekspektasi sosial yang tidak realistis seringkali menjadi beban bagi laki-laki. Mereka dituntut untuk selalu tampil kuat, rasional, dan menjadi pencari nafkah utama keluarga, tanpa diizinkan untuk mengekspresikan emosi atau kerentanan mereka secara terbuka. 

Oleh karena itu, laki-laki memiliki kepentingan langsung dalam memerangi patriarki dan mendukung feminisme. Dengan menantang norma-norma gender yang membatasi, mereka dapat membebaskan diri dari belenggu ekspektasi sosial yang sempit dan menikmati kebebasan untuk menjadi diri sendiri tanpa rasa malu atau stigma. 

Laki-laki harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya penonton pasif dalam perjuangan kesetaraan gender. Mereka dapat mulai dengan mempraktikkan kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari, seperti membagi tugas rumah tangga secara adil dengan pasangan, mendukung karir perempuan, dan menghargai kontribusi perempuan di tempat kerja maupun masyarakat. 

Di tingkat yang lebih luas, laki-laki dapat menggunakan privilese dan kekuatan suara mereka untuk menyuarakan isu-isu kesetaraan gender, mendukung kebijakan yang mendorong kesetaraan, dan mengkampanyekan perubahan budaya yang positif. Mereka juga dapat menjadi teladan bagi generasi muda dengan menunjukkan perilaku dan sikap yang menghargai kesetaraan dan menentang diskriminasi.

 Pada akhirnya, perjuangan untuk mengakhiri patriarki bukan hanya tanggung jawab perempuan saja, melainkan tanggung jawab seluruh masyarakat, termasuk laki-laki. Dengan bergandengan tangan dan saling mendukung, kita dapat membangun dunia yang lebih adil dan setara bagi semua, tanpa memandang gender

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun