Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Membangun Sikap Konsisten dan Percaya Diri Menulis

28 Oktober 2023   20:56 Diperbarui: 28 Oktober 2023   21:14 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana agar PD? Tanya penulis lagi. Ya, katanya. Maka untuk menjalankan itu, penulis katakan,  "Ingat PD itu tidak bisa dibeli, karena kalau pun kita punya banyak uang, kita tidak bisa membelinya, bahkan kita tidak tahu berapa harga sebuah PD, Ya karena tidak ada dalam price list di swalayan atau super market. Bahkan di mall-mall besar pun tidak kita jumpai PD itu. Lalu? ".

Jawaban untuk pertanyaan ini sama dengan jawaban yang penulis berikan di atas. Ya, agar rasa percaya diri itu  tumbuh kembang dalam diri kita, kuncinya adalah do it, do it and do it again. Ya, lakukan, lakukan dan terus lakukan. Tulis, tulis dan tulis. Kirim, kirim dan kirim terus ke media yang mau menerima tulisan kita. Dengan cara ini, rasa percaya diri akan tumbuh kuat dan bahkan bisa meningkatkan kapasitas diri dalam menulis. Benar, bukan?

Apa yang membuat kita tidak percaya diri mengirimkan tulisan kita ke media adalah karena kebiasaan kita mengadili tulisan kita sendiri. Sering kali kita berkata bahwa tulisan kita tidak bagus. Kurang ini dan kurang itu dan sebagaiinya hingga tulisan tersebut tidak sampai ke Meja redaksi. Akhirnya Ya tidak ada satu tulisan pun yang muncul di media. Rugi, bukan?

Pertanyaan terakhir yang penulis terima adalah, " Bapak kalau nulis ada waktu khusus nggak? Bagaimana membagi waktu dengan kegiatan sehari-hari? Pertanyaan ini pun penulis jawab dengan tidak menjadikan kegiatan menulis sebagai sebuah beban dan khusus. Ya ini adalah jawaban penulis tadi pagi.

"Saya tidak pernah menyediakan waktu khusus. Saya bisa menulis kapan saja, di mana saja. Sekarang Saya sedang duduk di depan POTRET Gallery sambil menunggu karyawan toko membuka toko, menuliskan jawaban terhadap pertanyaan yang Khairiah tanyakan itu menjadi sebuah cerita atau tulisan.

Nah, ternyata begitu mudah menulis itu bukan? Mengapa demikian? Ya bayangkan saja, percakapan lewat gawai yang singkat itu bisa dijadikan sebuah tulisan dan tulisan itu langsung bisa dibagikan kepada para pembaca, tanpa harus malu, takut, dan menghakimi tulisan sendiri. Begitu mudah, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun