Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Soal Essay, Pilihan Cerdas yang Mencerdaskan

22 September 2023   09:50 Diperbarui: 22 September 2023   10:05 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi 

Oleh Tabrani Yunis


Waktu sudah  pukul 23.07 yang seharusnya waktu untuk tidur. Ya, karena tidur yang sehat adalah sebelum pukul 23.00 WIB. Namun malam ini, sepulang dari toko kami, POTRET Gallery yang berlokasi di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh, sambil istirahat sejenak di sofa, penulis membuka Kompasiana.com. Melihat akun sendiri. Ada sebuah pesan dari Kompasiana tentang topik pilihan dengan sebuah pertanyaan “ Bagaimana jika konsep pilihan ganda dihapus?”

Topik ini menggelitik keinginan penulis untuk ikut berpartisipasi atau urun rembuk menentukan pilihan. Penulis membaca semua yang ditulis di laman Kompasiana yang memancing setiap pembaca dan penulis untuk berkontribusi. Penulis sendiri ikut tertarik dan menggerakkan jari menari-nari di screen iPhone, menuliskan tulisan ini.

Nah, apa yang terlintas di pikiran penulis ketika membaca pesan dari topik pilihan ganda tersebut adalah kok hari gini masih bicara soal pilihan ganda atau essay?  Harusnya hal ini sudah dikaji oleh Kemendikbudristek atau pun Kemenag atau instansi lain yang mengelola pendidikan di tanah air. Penulis yakin bahwa sudah ada kajian mendalam terhadap hal ini. Apalagi perbincangan hal ini pernah dibincangkan pada masa BJ. Habibie. Namun, hingga kini model soal pilihan ganda masih menjadi alat ukur untuk menilai mata ajaran atau mata pelajaran di sekolah dan juga dalam berbagai macam tes atau ujian. Artinya, ujian pilihan ganda masih relevan digunakan dalam menilai. Lalu, haruskah kita memilih salah satu dari model ujian atau test itu?

Ujian pilihan berganda dan ujian essay atau uraian, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.  Kelebihan soal pilihan ganda digunakan karena bisa mencakup banyak atau malah semua topik bahasan yang akan diuji. Selama ini dalam berbagai macam ujian dan hingga kini bentuk soal pilihan ganda masih digunakan  justru karena dianggap masih relevan dan memiliki kekuatan yang bisa mengetes atau menguji serta mengukur lebih banyak materi ajar dalam waktu singkat. Pilihan ganda selain memudahkan dalam proses penilaian, juga mudah bagi para peserta ujian atau tes untuk memberikan kemungkinan jawaban. Ada banyak peluang berupa suddent opportunity untuk menjawab. Artinya, ada peluang menebak, bila tidak bisa menjawab dengan tepat. Tebakan yang memberikan peluang besar untuk mendapatkan angka yang diinginkan. Kemudian, dari segi waktu, pilihan ganda  bisa mengukur hasil ujian dalam waktu singkat. Apalagi dengan menggunakan teknologi yang dapat langsung memberikan hasil. Selain itu, pilihan ganda juga dinyatakan sebagai bentuk ujian yang objektif, tidak subjektif. Mungkin itulah sebabnya hingga kini pilihan ganda masih terus digunakan dalam proses evaluasi atau ujian.

Nah, bagaimana pula dengan soal uraian atau essay? Jenis soal ini sebenarnya banyak yang tidak disukai orang. Alasannya sangat sulit. Sebab untuk menjawab soal ini dibutuhkan kemampuan untuk memaparkan atau menjabarkan sebuah pertanyaan. Soal essay atau uraian, tidak bisa bermain hitung -hitung kancing baju, tetapi harus melewati tahapan-tahapan, mulai dari memahami soal atau pertanyaan yang ditanyakan dengan benar. Sebab bila salah difahami, maka akan salah uraian atau jawaban yang diberikan. Sehingga soal ini sering dianggap sulit.

Selain harus dibaca dengan benar dan akurat, soal essay atau uraian membutuhkan kemampuan analitik agar bisa memberikan jabaran yang lebih baik dan terinci. Setelah mampu menganalisis dengan baik, maka akan dengan mudah bisa menjabarkan atau menguraikan jawaban soal tersebut. Karena biasanya setelah dicerna dan dianalisis, lalu menguraikan jawaban secara panjang lebar dan harus logis alias masuk akal dan sesuai dengan yang diharapkan.  Soal essay atau uraian, sering digolongkan ke dalam bentuk soal yang subjektif, karena sangat tergantung dengan opini yang memberikan jawaban. Panjangnya jawaban juga akan berpengaruh terhadap nilai yang didapat. Banyak penilai yang suka memberikan nilai lebih bagi mereka yang bisa menjawab dengan panjang dan benar.

Nah, bila penulis diberikan opsi memilih bentuk soal mana yang dipilih, maka pilihan akan jatuh pada bentuk soal essay atau uraian.  Mengapa pilihan ini? Jawabannya adalah karena dengan soal ini membuat kita menjadi lebih cerdas dan produktif. Benarkah?  Tentu saja benar. Bentuk soal essay atau uraian merupakan bentuk soal yang mengantarkan kita menjadi peibadi yang kritis, kreatif, analitis, kontemplatif dan bahkan produktif. Dikatakan demikian, karena bentuk soal ini mendorong penjawab soal untuk mampu mengunyah atau memahami apa yang ditanyakan, mengkritisi soal, menganalisisnya, lalu bisa merenungkan atau berkontemplasi dan memberikan uraian atau deskripsi serta mereproduksi apa yang telah dibaca sebelum soal essay diberikan.

Orang -orang yang terbiasa dengan bentuk soal essay atau uraian, akan memudahkan mereka dalam menulis. Maksudnya, seseorang yang terbiasa dan bagus dalam kemampuan menjawab soal essay, mengantarkan mereka mampu mereproduksi sebagai sebuah proses yang produktif. Oleh sebab itu, sangat bagus di era sekarang, di saat peserta didik kita semakin nyaman dengan budaya instan, diberikan tugas menjawab soal essay, sehingga mereka bisa lebih produktif dalam menyampaikan ide atau gagasan secara lisan dan tulisan. Sayangnya  penggunaan bentuk soal essay tidak bisa digunakan untuk menjawab seluruh materi ajar dalam waktu seperti pilihan ganda.

Oleh sebab itu, selayaknya dalam berbagai tes atau ujian, soal ujian bukan opsi memilih bentuk pilihan ganda atau essay, tetapi  harusnya dipadukan keduanya. Ada bagian yang ditanyakan dan dijawab dengan pilihan ganda dan juga disertakan soal-soal dalam bentuk essay atau uraian. Hal ini akan sangat membantu orang yang menjadi peserta ujian atau test.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun