Oleh Tabrani Yunis
Para pembaca yang baik, bila anda sebagai orang luar Aceh (outsiders), sudah pernahkah anda ke Aceh atau pernah tinggal di Aceh? Bila anda sudah pernah ke Aceh dan menetap di Aceh, apa yang anda rasakan dengan kehidupan di Aceh? Dalam konteks keamanan dan kenyamanan, apakah anda merasa hidup di Aceh itu aman dan nyaman? Aman dan nyaman yang dimaksud adalah aman dan nyaman dari rasa takut akibat banyaknya tindak kriminal.Menurut anda, selama anda tinggal di Aceh seberapa sering anda mengalami tindak kriminal oleh orang-orang yang bekerja sebagai perampok, maling dan sebagainya?
Saya, yakin siapa pun yang datang ke Aceh akan menemukan fakta bahwa kondisi Aceh sangat aman berada di Aceh, terutama di kota Banda Aceh. Siapa pun anda, termasuk saya, merasa aman karena ketika malam hari dan apalagi di siang hari, tidak pernah merasa was-was, khawatir atau malah merasa takut dicopet, apalagi dirampok dan dibegal seperti di daerah -daerah lain di tanah air. Pokoknya selama ini, Alhamdulilah Aceh sangat aman. Kecuali di masa konflik Aceh. Anda tidak percaya? Silakan ke Aceh. Anda bebas dari rasa takut, termasuk takut hantu. Begitulah, tidak ada yang mengusik anda, kecuali anda sendiri yang mengusiknya.
Kabar Resah
Entah dari mana pula kabar awal beredar. Sejak pagi, saya membaca pesan yang berbau meresahkan di beberapa grup WhatsApp. Ya, di beberapa grup WA yang saya ikuti, ada pesan beredar. Pesan tersebut mengingatkan agar masyarakat kota Banda Aceh dan Aceh Besar berhati-hati karena sekarang sudah ada geng motor yang meresahkan masyarakat. Seperti apa gerangan pesan itu. Berikut adalah lengkapnya isi pesan itu.
Assalamualaikum.
Ijin sekadar menyampaikan informasi, untuk situasi keamanan wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, sudah mulai masuk geng motor di wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar, untuk titik kumpul mereka (geng motor) :
1. Jembatan Pango
2.Simpang Mesra
3.Kuburan masal Siron
4.Monumen tsunami Kompi B (loknga)
Untuk rekan rekan agar berhati hati dan waspada apabila keluar malam hari. Sistem kerja mereka kumpul di titik titik tersebut, nanti setelah itu mereka akan keliling untuk melakukan aksi.
Begitulah pesan yang beredar hari ini yang banyak dilanjutkan atau didorward orang di WhatsApp. Namun bukan saja pesan itu yang beredar, ada beberapa foto terkait keberadaan geng motor tersebut.
Nah, sebagai bagian dari masyarakat yang cerdas menyerap informasi yang beredar tersebut, saya dengan rasa ingin tahu (curiosity) berusaha mencari tahu lebih tentang isu yang beredar. Saya bertanya kepada beberapa teman tentang cerita atau berita itu. Apalagi pesan itu merupakan pesan yang diforward, kita tidak tahu siapa yang pertama mengirimkan pesan itu.
Saya mencoba searching di internet, di Google mencari berita media yang memberitakan itu. Seorang teman mengirimkan satu link berita tentang geng motor yang katanya adalah kumpulan para pelajar itu. Saya tertarik untuk mengetahui dan mencoba menganalisis, karena menurut berita ada pelajar yang terlibat. Ini menjadi concern saya sebagai mantan guru dan juga pemerhati pendidikan. Apa yang saya temukan bahwa berita mengenai geng motor dari kalangan pelajar itu pernah menjadi berita pada bulan Agustus 2023.
Dalam berita di Serambinews.com 4 Agustus 2023 memberitakan bahwa “Tiga pelajar yang diamankan oleh Tim Rimeung Satreskrim Polresta Banda Aceh itu bukan pelaku pembegalan, namun mereka hendak tawuran dengan kelompok lainnya yang ada di Banda Aceh, dan saat itu petugas turut mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam) berupa celurit dari tangan pelaku,” kata KBP Fahmi.