Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pembeli Sepi, Daya Beli Menurun, Pekerja Terpaksa Berhenti

26 Agustus 2023   21:25 Diperbarui: 26 Agustus 2023   21:37 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia akan mengalami resesi ekonomi jika pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III juga negatif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2020 menjadi negatif (-5,32%). Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I-2020 tercatat mencapai 2,97% atau mulai menunjukkan adanya perlambatan.

Sebaliknya, setelah pandemi melanda  dan dunia kembali aman dari ancaman pandemi dan diumumkan masa berkabung Covid selesai, ekonomi negeri ini dikatakan mulai membaik. Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai kisaran 4,5-5,3%. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi didukung oleh peningkatan permintaan domestik.Aug 8, 2023. Selayaknya kita bergembira. Namun mengapa kelesuan pasar sangat dirasakan oleh para pedagang di pasar -pasar rakyat, bahkan di mal-mal atau pasar swalayan, terutama di Aceh?

Selayaknya pula kita turun ke pasar melihat atau mengamati serta bertanya langsung kepada para pelaku usaha yang berada si toko-toko pakaian, kios, swalayan dan warung-warung, kita akan mendapatkan gambaran kondisi terkini ekonomi masyarakat. Cobalah amati kondisi ekonomi pasar saat ini, khususnya kondisi pedagang kecil dan menengah di Aceh saat ini. Pasti, bila kita telusuri kondisi lapang atau ril di lapangan, kita akan menemukan banyak fakta memilukan.

Ada kondisi pasar atau pertokoan yang sepi pembeli. Ada banyak pedagang yang membuka toko dari pagi hingga pukul 22.00 WIB, omset yang didapat sangat tidak sesuai dengan biaya operasional sehari -hari untuk listrik, air, sewa tempat atau  toko tak dapat tertutup, sehingga banyak pedagang yang hilang semangat mengoperasikan usaha mereka. Buntut dari sepi pembeli yang berakibat pada rendahnya omset per hari tidak cukup, banyak pedagang yang terpaksa merumahkan pekerja. 

Artinya, ketika pembeli semakin sepi, pedagang tak mampu membayar gaji karyawan, maka jalan satu-satunya adalah memberhentikan karyawan atau mengurangkan jumlah pekerja. Pedagang pun terpaksa memilih, tutup usaha atau bertahan melawan kondisi sepi?  Sedih bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun