Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulis Puisi itu Gampang(?)

4 Juli 2022   07:30 Diperbarui: 4 Juli 2022   07:32 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi wajar kalau melahirkan karya puisi itu dikatakan sulit, karena sesungguhnya proses penggubahan atau membuat karya puisi itu membutuhkan dan melibatkan banyak elemen. Karena menggubah puisi bukan sekadar merangkai kata-kata indah, tanpa makna, tetapi sebaliknya selalu harus sarat makna, yang tidak dirumuskan dalam waktu pendek. 

Kendatipun ada yang berkata, ah apa susahnya menulis puisi. Begitulah. Namun, dalam menulis puisi pun, seorang pemuisi atau penyair, selalu harus jeli dan cerdas memilih diksi yang penuh arti dalam setiap kata yang dipilihnya, sehingga membutuhkan waktu yang kadang sangat panjang dalam menyusun sebuah puisi. 

Menulis puisi, membutuhkan keterlibatan imajinasi yang tinggi, serta kepedulian terhadap berbagai sisi kehidupan. Jadi, pendapat pertama yang mengatakan bahwa menulis puisi itu sulit, memang sangat beralasan alias reasonable. Lalu bagaimana pula dengan pandangan atau pendapat orang yang mengatakan bahwa menulis puisi itu gampang?

Ya, dalam realitas sosial, banyak yang menganggap dan mengatakan bahwa menulis  puisi itu gampang. Tentu saja mereka punya alasan tersendiri. Misalnya, ada yang mengatakan  mudah atau gampang, karena puisi tidak panjang dan tidak membutuhkan referensi sebagaimana layaknya menulis artikel atau essay lainnya. 

Dalam anggapan banyak orang seorang penyair hanya membutuhkan kemampuan imajinasi. Masih ada alasan atau pertimbangan lain yang memperkuat pendapat itu, karena banyak pula orang yang ingin menulis puisi, tetapi puisi yang ingin ditulis itu tidak pernah selesai, apalagi untuk dikirim atau dipublikasikan di media. Padahal, katanya menulis puisi itu gampang juga karena dianggap tidak membutuhkan banyak data, dan referensi serta lainnya.

Benarkah demikian? Silakan dipelajari dan diskusi lebih lanjut. Ini penting, karena kondisi ini memberikan pelajaran kepada kita bahwa menulis puisi tersebut sesungguhnya tidaklah segampng membalik telapak tangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun