Alhamdulilah, ketika berhasil bangkit dari puing-puing kehancuran yang terkubur dalam lumpur tersebut, kemudian majalah POTRET bermetamorfosis, berbenah menjadi lebih baik dan menarik dan bisa terbit secara lancar.Â
Majalah POTRET menjadi satu-satunya majalah perempuan yang terbit di Aceh dan tersebar secara nasional, walau dalam kuantitas yang tidak terlalu besar. Namun, majalah POTRET menjadi media perempuan kritis dan cerdas yang bukan hanya menjadi media perempuan Aceh, tetapi menjadi media perempuan Indonesia, bahkan global.
Kejayaan POTRET berlangsung hingga tahun 2018 dalam format majalah yang terbit dalam bentuk cetak. Setelah itu, sehubungan dengan derasnya arus digitalisasi, membuat POTRET tidak mungkin bertahan menerbitkan edisi cetak, tetapi harus beradaptasi dengan kemajuan era digital. POTRET harus belajar untuk memanfaatkan  kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), agar tidak tergilas zaman. POTRET telah mengantisipasi agar POTRET tidak mati, tetapi bermetamorfosis ke dunia digital dengan menjadi Potretonline.com yang telah dimulai sejak tahun 2010.
Kini, di usia 19 tahun, Potretonline.com tengah berbenah menempati rumah baru. Rumah yang memberikan kenyamanan kepada kontributor untuk berkontribusi secara lebih intens di POTRET. Hari ini, POTRET menyatakan masih eksis, setelah terkubur lumpur tsunami pada 26 Desember 2004. Dirgahayu POTRET, Impian belum usai. POTRET masih harus terus membangun gerakan menulis yang bukan hanya bagi perempuan Aceh, tetapi perempuan di tingkat global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H