Oleh Tabrani Yunis
Ketika sukma diselimuti kebodohan
bodoh
Apalagi pembodohan membodoh-bodoh
kian tergopoh-gopoh dan bodoh
Dunia galap gulita
Hatinya buta
Matanya rabun senja
Karena tidak tahu apa
Jangan tanyakan apa makna puisi yang dilantun dalam bait-bait begitu pelan
Roh dan nuraninya  meraba-raba dalam ketidaktahuan
Sungguh hatinya tlah diselimuti penderitaan
Ketika sukma digelapkan penglihatan
kelam berputar-putar menelan kabut buritan
nurani pun tenggelam ditelan naynyian setan
sukma nan gelap dalam kegelapan kehidupan