Di kursi pesakitan, di ruang pengadilan
hujan tertunduk diam, tak ada kata-kata
hanya diam, tak bicara sepatah kata pun
terus dihujam kata-kata
dihujat dalam segala tuduhan
Katanya, Jakarta tergenang diterjang banjir,
ribuan orang dipaksa berfikir
mobil-mobil dibawa banjir
terseret hingga ke hilir
Itu karena hujan dari hulu hingga ke hilir
Katanya, Bondowoso ditendang banjir bandang
ribuan orang ke pengasingan
menghancurkan sawah ladang dan harta benda
Juga karena hujan yang enggan reda
Katanya, Singkil, Aceh Selatan, Abdya, Aceh Utara, Aceh Timur hingga Aceh Tenggara
tak henti dikepung banjir yang datang kadang di luar musim
Digelisahkan akan tanah-tanah longsor yang berujung petaka
Itu semua karena hujan yang  menyebabkan banjir begitu mencekam
Manusia-manusia kian lancang berkata
hujan penyebab bencana
manusia-manusia  durjana berbicara
hujan membawa petaka
Andai hujan bisa bicara
banyak fakta buat kita
hujan  itu rahmat bagi alam semesta
Hujan itu anugerah yang Maha Kuasa
manusia memang lupa
Allah adalah Maha pencipta
Bencana itu karena ulah manusia
begitu peringatan Allah kepada kita
jangan salahkan hujan yang turun tak terhingga
Lihatlah kerusakan bumi di depan mata
Semua karena ulah kita
manusia-manusia yang serakah mengejar harta benda
Mereka adalah sumber bencana
Oleh Tabrani Yunis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H