Kala ituÂ
Akhir perjalanan waktu
Dalam buku catatan kelabu tentang tragedi saat itu
Hidup bagaikan debu
dua puluh enam  desember  dua ribu empat yang berjerabuÂ
menjadi lembaran pilu
Bumi bergoyang-goyang dari sumbu
mengayun-ayun menyatukan ombak di laut biru
gelombang raksasa menyerbu Kahju
menghantam, menghancurkan dan menyapu segala sesuatu
tsunami  beringas memburu
Kajhu berselimut pilu
Dua puluh enam desember dua ribu empat menjelang tahun baru
Langit di atas Kajhu berdebu
lautan  menderu-deru
Ombak-ombak beringas memburu
Menyapu Kajhu
Pilu kian tak menentu, semua lenyap satu per satu
Tak ada yang mampu membantu
Hanya Allah lah yang tahu
Kita hanya bisa bersedu
Kajhu adalah pilu
Lima belas tahun talg berlalu, Pedih dan pilu masih di kalbu
Resah dan sedih penawar rindu
melebur dal am  alunan doa nan syahdu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H