Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Banjir Kata di Jakarta

18 Januari 2020   01:13 Diperbarui: 18 Januari 2020   01:40 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan tlah reda

gerimis pun berakhir

banjir tlah mengalir ke muara

cerita belum di pinggir

Jakarta kembali dilanda banjir 

hujan kata-kata kini datang melanda

hujat-hujatan jadi tontonan di layar ceper

Gubernur Jakarta  disirami kata-kata

Anies dihujat, Anies digugat

Tak becus menolak bala

membiarkan banjir membunuh rakyat 

Anies sendiri menanggung dosa?

Oh, Jakarta.

Banjir  bandang kembali datang 

tak ada air mengalir dan menerjang

 tapi sejuta tanya berhamburan melebih banjir bandang

banyak tanya nan harus dihadang

Dimana Anies di kala banjir?

Mengapa Jakarta diterjang bencana?

Mengapa Anies Baswedan mangkir?

Banjir Jakarta belum berakhir?

Suara-suara keras mengaum membahana

memuntahkan bara panas dari mulut dan kepala

menuntut agar Jakarta tidak boleh lagi diterjang bencana

seakan banjir adalah buah dari dosa-dosa Anies saja

Semua hilang ingatan, merasa tak berdosa

bahwa banjir mengalir, menerjang, karena ulah tangan manusia

Semua, karena ulah kita

Ulah manusia yang serakah dan loba

Oleh Tabrani Yunis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun