Aku tahu, kalau Kompasiana membutuhkan banyak iklan, tetapi maunya lebih bijaklah menempatkan iklan, hingga tidak membuat para penghuni Kampung Kompasiana itu merasa terganggu amat dengan iklan tersebut.Â
Ya, soalnya, ketika membuka Kompasiana menggunakan HP alias  gawai, ketika mau share tulisan lewat media sosial, yang tertekan malah iklan-iklan tersebut. Sehingga menyebabkan rasa amarah sedikit terbakar dan merasa marah pada iklan itu. Yang begini itu kan tidak elok?
Tapi aku tidak tahu, apakah ini disengaja oleh pengelola Kompasiana, atau mereka tidak merasa terganggu seperti yang aku rasakan. ya, itu juga tidak tahu. Bisa jadi aku sendiri yang suka merasa terganggu.Â
Namun, teman-teman lain warga Kompasiana mungkin juga merasakan hal yang sama. semoga saja tidak. Sebab, kalau sama, nanti dianggap aku sudah memprovokasi teman-teman. Â
Kita serahkan saja pada penialaian dan pengalaman masing-masing warga Kompasiana. Aku hanya mewakili diriku yang merasa terganggu. Oleh sebab itu, aku harus bertanggung jawab dengan apa yang aku sampaikan.Â
Permintaanku adalah beriklanlah dengan bijak, jangan banyak sekali menggangu lapak warga. Kalau banyak mengambil lapak warga, akan ada lagi warga yang tersinggung. Perbuatan membuat warga tersinggung itu, sesungguhnya juga menyebabkan dosa, ya kan?
Kita harapkan semoga pengelola Kompasiana peka dan mau menerima kritik. Itu harapanku, Yang namanya harapan, ya diharapkan bisa dipenuhi. kalau tidak, aku akan merasa kecewa, walau akan tetap terus menulis.Â
Bagaimana pendapat sahabat semua? Mohon berikan saya masukan dan koreksi ya. Kalau salah, aku mohon maaf. Jangan sungkan untuk memaafkan ya. Tuhan saja memaafkan hambanya, masa manusia tidak?
Salam