Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu Hijrah

31 Agustus 2019   00:47 Diperbarui: 31 Agustus 2019   00:49 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Anak-anakku, aku tahu semua tengah dirundung  galau dan risau,  Kau  gelisah dan resah pada hembusan angin yang tengah kacau,  memunculkan riak dan ombak di semua pulau.

Maafkan ibu kalau kau bagai tak terhirau,  karena ibu ingin merantau, hijrah ke sebuah pulau.

Anak-anakku yang tengah galau dihempas h badai risau di tengah berhembus niat untuk merantau. Yakinlah anak-anakku di seluruh pulau, Tak ada maksud ibu mendatangkan gelombang panas di dadamu, tidak juga mengipas-ngipas hawa panas di ubun-ubunmu, apalagi membakar-bakar naluri dan marahmu, ibu tak rela dan membinasakanmu. Ibu tak tega menyaksikanmu berbakut galau dan risau, apalagi kacau balau.

Anak-anakku, ibu pindah, ibu hijrah untuk mencari berkah. Ibu pindah menghindari musibah. Rumah kita sudah hampir tebah. Rumah kita tak boleh rebah. Rumah kita sudah terlalu sarat beban dan susah. Janganlah gundah bila ibu pindah.

Anak-anakku yang tengah gelisah, ibu akan hijrah ke tanah sebelah. Mungkin nanti akan ada berkah, juga jauh dari musibah. Jangan kau terlalu resah dan saling sumpah serapah. Antarkan ibu hijrah agar hidup kita berubah. Di sana ada harapan yang akan menguburkan gundah. Izinkan ibu hijrah ke tanah sebelah.

Ibu tak akan berubah, akan tetap ibu yang menjalankan titah Allah. Kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah, ibu tak akan berubah, meninggalkan kau dalam rumah gelisah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun