Semakin mudahnya akses terhadap musik pop, dangdut, K-Pop, rock Barat dan lainnya, semakin membuat selera akan lagu daerah berkurang dan bahkan tenggelam. Mengapa demikian?
Salah satu jawabannya adalah setiap generasi punya selera dan gaya lagu masing-masing. Selera generasi tua adalah lagu-lagu lama, seperti halnya lagu-lagu daerah yang pada zaman mereka sangat popular.
Sementara  di era sekarang, selera generasi milenial, sejalan dengan  genre masa kini. Tidak bisa kita paksakan agar mereka mencintai lagu-lagu daerah, karena menyanyikan dan mendengar lagu adalah hal yang sangat pribadi. Apalagi, dalam budaya masyarakat kita, berlaku hukum, rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri.
Oleh sebab itu, kalau ada niat dan kemauan untuk melestarikan lagu-lagu daerah yang sudah kuno dan yang lagi ngetop, seharusnya lagu-lagu tersebut harus sering diperdengarkan di radio-radio, serta menjadi lagu yang wajib dinyanyikan bersama di sekolah-sekolah.
Dengan seringnya diperdengarkan, maka akan membuat masyarakat tidak lupa dan begitu  pula bagi generasi milenial. paling kurang, mereka akan mengenal lagu-lagu daerah dan bila mungkin bisa dengan mengadakan lomba menyanyikan lagu-lagu daerah.
Bila ini dilakukan, paling kurang, generasi milenial bisa mengetahui akan kekayaan daerah di seni ini. Â Ya, jangan biarkan lagu-lagu daerah tenggelam ditelan zaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H