Jadi mencatat dalam sebuah proses belajar merupakan aktivitas penting, agar semua pelajaran yang diterima di bangku pendidikan tidak lupa. Ini adalah salah satu dari manfaat kita mencatat atau membuat catatan.
Nah, sejalan dengan semakin berkembang teknologi informasi dan komunikasi yang serba canggih dimana keberadaan dan kehadiran alat komunikasi  gadgets secara massal dan masif, membuat budaya mencatat terasa semakin pupus dari keseharian kita. Kita semakin jarang menyaksikan para siswa dan bahkan mahasiswa mencatat apa yang mereka sedang pelajari. Mereka hanya mendengar apa Yang dijelaskan guru atau dosen. Kalau pun ada, mereka lebih cendrung memotret dengan gadgets.
Tentu tidak salah, namun sebenarnya kekuatan untuk ingatan lewat memotret  apa yang ditulis guru atau dosen di papan tulis tersebut, tidak memberikan kesal ingatan yang kiat dibandingkan dengan mencatat dengan tangan. Karena selama ini terbukti bahwa semakin banyak yang kita catat, semakin banyak yang kita ingat. Kemudian, ketika kita rajin mencatat, sesungguhnya banyak untungnya. Misalnya, dengan seringnya kita mencatat, maka akan sering kita melatih kemampuan menulis kita.
Semakin sering kita menulis akan semakin banyak manfaat yang kita petik. Sayangnya kini kebiasaan atau budaya mencatat itu mulai menghilang dari ruang kebiasaan kita. Mungkin inilah salah satu konsekwensi dari berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi saat ini. Disrupsi, bukan hanya terhadap lapangan kerja, tetapi juga pada kebiasaan sehari- hari.
Bagaimana anda melihat hal ini?