Majalah POTRET dengan tagline, media perempuan Kritis dan Cerdas adalah salah satu majalah yang terbit berlandaskan idealisme dalam rangka membangun gerakan menulis di kalangan perempuan yang awalnya hanya di kalangan perempuan akar rumpit ( grassroots women), kemudian berkembang ke kalangan perempuan-perempuan intelektual, yang bukan hanya d Aceh, tetapi juga di nusantara dan bahkan manca negara.
Sayangnya, majalah itu hanya bisa terbit selama 15 tahun dan kini juga mengikuti arus digital dengan niat tetap terbit, tetapi menjadi media online, yakni www.potretonline.com.Â
Majalah yang kedua adalah majalah anak-anak, yakni majalah Anak Cerdas yang lahir 10 tahun setelah majalah POTRET. Ya, pada tahun 2013, majalah Anak Cerdas terbit didasari atas keprihatnian terhadap sedikitnya majalah anak-anak yang terbit di Indonesia. Kalau pun ada, majalah-majalah tersebut terbit di Jakarta dan diedarkan di daerah - daerah kota besar yang memiliki minat membaca yang tinggi, sementara di wilayah perdesaan, anak-anak tidak terjamah.
Maka, dengan menganut pendekatan yang sama seperti majalah POTRET, majalah Anak Cerdas pun diterbitkan dalam rangka membangun gerakan gemar berkaya sejak usia dini.
Majalah ini, menngakat berbagai karya anak-anak. Ya , menampung karya anak-anak di Aceh dan nusantara. Isinya, 75 persen diisi oleh anak-anak dan selebihnya dari redaksi dan masyarakat umum yang dewasa. Majalah ini banyak mengisi ruang baca anak-anak di sejumlah sekolah di kota Banda Aceh dan beberapa daerah.
Majalah ini sudah berhasil memotivasi anak-anak di daerah untuk berkarya. Banyak karya anak yang masuk ke meja redaksi, namun karena keterbatasan sumber pembiayaam dan tidak ada iklan serta tidak adanya perhatian pemerintah, karena tidak menganggap majalah itu sebagai sebuah aset pendidikan, kini di usianya yang baru 5 tahun, terpaksa mati muda. kematian majalah ini tidaklah diinginkan oleh anak-anak, karena mereka membutuhkan ruang yang dapat memuat karya mereka. Tetapi apa daya, tangan kita hanya dua. Walau demikian, Â niat terbit lagi tetap ada.
Apalagi bila dilihat dari upaya untuk meneribitkan masih begitu kuat, maka dengan  maksud menjaga tersedianya ruang bagi anak, kini majalah Anak Cerdas juga menyediakan ruang di www.majalahanakcerdas.com.Â
Video di atas, dimana Ananda Nayla yang sedang mempromosikan majalah Anak Cerdas, merupakan upaya kami untuk membuat majalah ini tetapip eksis.
Akan tetapi sekali lagi, kami juga tidak ingin berbuat terlalu jauh di luar kemampuan kami. Akahirnya, kini majalah Anak Cerdas hanya bisa hidup sejenak dan bersemayam di dalam niat yang tulus.
Semoga kontribusi anak-anak yang mengirimkan tulisan dan karya ke majalah Anak Cerdas selama ini, menjadi saksi bisu akan nasib media anak-anak yang sedikit, namun sulit terbit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H