Terbangun dari tidur usai mimpi menghiasi malam
Kubuka jendela perlahan menatap langit
Ada yang ingin kuintip lewat tengah malam
Fajar yang menyingsing terbit
Ingin kusaksikan orang-orang yang berperang
Kubu mana yang sedang terbirit-birit
Menjadikan lawan jadi  pecundang
Bukan karena tajamnya celurit
Bukan karena tajamnya parang
Karena ini perang politik duit
Kuterbangun dari mimpi esok pagi
Menjelang pagi hari
Siapa tahu ada yang datang menghapiri
Mengetok pintu hati
Lewat serangan fajar yang kunanti
Aku tengah mengintip seangan fajar
Kusingkap perlahan tirai malam
Siapa tahu banyak yang lapar
Kala  fajar meninggalkan kelam
Kala api perang mungkin berkobar
Serangan fajar mesti dibungkamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H