Oleh Tabrani Yunis
 Setelah sukses menjalan misi penebaran virus literasi di dua sekolah, masing-masing SMP Negeri 3 Ingin Jaya dan SD Negeri Bungcala di kabupaten Aceh Besar  pada hari Jumat dan Sabtu, aku kemudian sejumlah sekolah di Aceh Besar menanyakan kapan kegiatan serupa dilakukan di sekolah-sekolah mereka. Ini adalah hal yang membahagiakan bagiku. Bagaimana tidak bahagia ya?
 Sekian lama melakukan aktivitas seperti ini di beberapa sekolah, respon mereka agak sedikit lelet. Tidak ubahnya seperti smart phone yang tidak ada sinyal. Kurang respond dan bahkan ada mengira aku datang untuk berjualan. Ya bejualan majalah. Wajar saja, mereka beranggapan demikian, karena setiap kali datang ke sekolah, di tanganku sering menjinjing majalah, baik majalah POTRET maupun majalah Anak Cerdas. Padahal, ketika datang ke sekolah tersebut misiku bukan untuk berjualan majalah, tetapi membantu memotivasi anak-anak  berkarya lewat menggambar, menggubah puisi, menulis cerita, dan lain-lain. Ya, sudahlah.Â
Â
Makanya, setelah mereka tahu manfaat dan menggemanya kegiatan ini, sejumlah kepala sekolah mulai tertarik untuk melakukan hal yang sama. Ini adalah respon positif. Ya, respon positif dari sejumlah kepala sekolah yang menginginkan aku dan team untuk memberikan motivasi dan penggalian potensi  serta peningkatan kapasitas  anak-anak sekolah untuk jenjang pendidikan dasar (sekolah dasar) dan SMP di bidang literasi.Â
Oleh sebab itu, sebagai orang yang sangat concern dengan hal ini, aku selayaknya hal menyanggupi permintaan para kepala sekolah ini dengan menyusun rencana lanjutan, ke sekolah mana dan kapan waktu yang tepat untuk, karena aku sendiri juga unya banyak kesibukan. Sibuk mengajar, sibuk  berjualan, berbelanja, sampai pada kegiatan menulis , mengelola dua majalah online yakni potretonline.comdan majalahanakcerdas.com, sampai pada mengisi ruang di media social serta membaca. Jadi begitulah sibuknya. Hingga waktu seperti tidak cukup hanya dengan 24 jam itu. Wuih sibuknya.
Â
Kali ini, aku mendapat undangan untuk memotivasi, mengedukasi dan melatih lebih murid-murid  SDIK Nurul Quran, sebuah SD swasta yang terletak di jalan Soekarno-Hatta, desa Lam sayeun, Kecamatan Ingin Jaya Aceh Besar. SDIK ini merupakan SD favorit, bukan hanya bagi masyarakat Aceh Besar dan Banda Aceh, tetapi juga dari luar kedua Kabupaten tersebut.Â
Buktinya, jumlah muridnya saja lebih dari 700 orang. Artinya, banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah ini, karena memang sekolah ini menggunakan pendekatan character based, memberikan kecakapan untuk membaca dan memahami isi Al-Quran. Sekolah yang menyiapkan anak-anak sebagai generasi qurani. Di samping itu, anak-anak yang masuk ke sekolah ini juga diterima dengan seleksi yang ketat, karena peminatnya sangat banyak.
Jadi, ini adalah kunjungan pertama kaliku datang, masuk dan beraktivitas di sekolah ini. Tentu saja aku masih belum tahu seperti apa kondisi anak-anak serta lingkungan sekolah.Â
Maka, sebelum waktu acara pembukaan yang direncanakan dibuka oleh Pak Rusydi mewakili Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Besar, aku harus datang lebih cepat, karena acara dibuka pada pukul 08.30 WIB.Â