Sementara aku belum sarapan pagi dan posisi masih di tokoku POTRET Gallery yang di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya, Banda Aceh itu. Aku akhirnya bergegas naik mobil dan langsung tancap gas melaju kencang. Dala waktu hanya sekitar 8 menit aku tiba di pasar Lambaro, lalu membeli sebungkus nasi gurih dengan lauknya ayam kampung.Â
Aku tidak bisa makan di warung itu. Aku berencana makan di sekolah, namun kemudian ada warung dekat sekolah, aku masuk dan mengisi perut dulu agar tidak mengganggu proses penyebaran virus itu. Soalnya aku akan memfasilitasi kegiatan itu sampai pukul 12.30 WIB, siang. Jadi memang harus makan atau sarapan.
 Seperti biasanya, sebelum memulai, selalu ada pembacaan ayat suci Al-Quran. Pada acara ini, seorang mirid perempuan ( maaf saya lupa namanya) maju ke depan membacakan ayat suci Al-Quran. Wah, ternyata tidak salah sekolah SDIK ini disebut sekolah Nurul Quran. Buktinya, salah satu yang membaca al-quran pada acara ini. Suaranya bagus, bacaannya juga bagus, hingga semua peserta tertunduk menyimak bacaannya.
 Ternyata, bukan hanya dibuka dengan membaca ayat suci Al-Quran. Bak seperti membuka acara --acara yang sangat resmi, karena diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta hymne sekolah. Wah. Ini memang dipesiapkan dengan baik. Padahal aku sendiri dihubungi dua hari lalu. Hebat ya.
 Hal yang mengejutkan, ketika usai pembacaan ayat suci Al Quran, dan lagu Indonesia Raya serta hymne, Pak Kadisdikbud Aceh Besar, DR. Silahuddin  datang. Beliau tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang. Ya, tanpa memberi tahu bahwa beliau datang. Â
Aku pun bertanya-tanya, apakah beliau memang ingin melihat bagaimana proses kegiatan. Sontak saja, Pak Rusydi yang cepat tanggap dan sigap membisikan kepada Ustadzah Astuti, untuk meminta Pak Kadis yang membuka acara itu. Jadi sangat mengejutkan bagi para guru dan menjadi hal yang menggembirakan bagi pihak sekolah. Ternyata memang ini yang dilakukan beliau selama ini, setiap pagi, beliau datang kengunjungi sekolah-sekolah tanpa harus diinformasikan terlebih dahulu untuk melakukan kunjungan mendadak, sehingga segala sesuatu tidak ada yang mempersiapkan sekolah karena alsan kepala Dinas datang.Â
Hal ini, diungkapkan beliau ketika membuka acara penyebaran virus listerasi di sekolah ini. Bukan hanya itu, Pak Kadis juga menyampaikan ucapan terima kasih dan dukungannya terhadap kegiatan yang positif ini agar kualitas pendidikan di Aceh Besar bisa terus meningkat.Â
Bahkan, beliau mengatakan bahwa Aceh Besar ingin melahirkan dan menggembleng ribuan penulis yang diawali dari penulis cilik yang sekarang sedang belajar di tingkat SD. Jadi kini memang saatnya kita gelorakan semnagat dan kemauan untuk gemar berkarya sejak usia dini. Â Alhamdulillah. Pak Kadisdikbud ini memang benar.Â
Usai beliau membuka acara yang ditutup dengan doa tersebut, beliau langsung kembali ke kantor Dinas Pendidikan yang berada di kota Jantho, sekitar 55 kilometer dari lokasi sekolah diselenggarakannya kegiatan penerbaran virus literasi ini.Â
 Show must go on. Ya, pertujunkuan harus terus berlangsung. Maka. Selepas beliau beranjak dari tempat acara, pak Rusydi memulai acara dengan memperkenalkan aku sebagai motivator dan sekaligus nara sumber.Â