Oleh Tabrani Yunis
Nak,
Maafkan ayah dan bunda
Kau dilahirkan dengan papa
Tiada hartaÂ
Apa lagi tahta
Karena kita hanya orang kecil dan dipandang hina
Sebagai ayah dan bunda ingin rasanya kami memberikan  apa yang kau inginkan
Ingin rasanya mewariskan segala yang ada
Harta, tahta bahkan wanita atau pria yang kau suka
Namun, semua itu hanya asa
Karena itu memang tiada
Nak,Â
Maafkan ayah dan bunda yang tak mampu mengubah jalan hidup yang lebih sejahtera
Kami juga tak berharta
Kami tidak berkuasa
Kami hanya hamba sahaya
Â
Nak,
Hanya satu yang mampu kami wariskan
Sebuah kail untuk menangkap ikan
Belajarlah melempar umpan
Hidup ini memang harus bisa diemban
Belajar memegang gagang pancing
Berikan umpan di mata pancing
Itulah ilmu yang paling penting
Untuk hidup harus dipancing
Â
Nak,
Terimalah ini pancing untuk mengail masa depan
Jadikan bekal mengubah guratan tangan
Kayuhlah biduk jauh ke tengah lautan
Agar kau bisa membawa ikan
Â
Lemparkan kail jauh ke dalam
Peganglah kail dengan kesabaran
Ilmu dan kecakapan adalah jalan
Gunakan semua untuk merangkuh masa depan
Â
Nak,
Ini adalah kail warisan untuk membangun masa depan
Walau sedikit dan sederhana kau bisa bersyukur kepada Tuhan
Tahta, harta dan wanita atau pria tidak akan memberikan jaminan
Tapi kaya jiwa
Kaya hati
Bisa berbagi
Â
Nak,
pancing itu adalah langkah-langkah panjang
Yang membawa langkah semakin panjang
Ketika kaki masih mampu melangkah
Tuntunlah pada jejak langkah
Yang membawa berkah
Berwarna hikmah
Ketika kaki masih mampu melangkah
Jelajahlah dengan sejuta langkah
Sejauh kaki bisa melangkah
Mencari nafkah yang penuh berkah
Ya langkahkanlah sejuta langkah
Kejarlah segala yang berkah
Agar segala berkah
Berujung sedekah
Itulah hidup yang penuh berkah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H