Oleh Tabrani Yunis
Â
Krek krak krek krak krek krak
Dinding-dinding berdetak,berderak-derak
Bumi berguncang, bergoyang
Bibir bergetar dan tubuh bergoyang-goyang
Menyebut-nyebut asma Mu Allah
Â
Lailaha illallah
Lailaha illallah
Lailaha illallah
Lailaha illallah
La ilaha illalah. Lailaha illallah, Lailaha illallah
Â
Tanah retak,
Luluh lantak
Ada teriak menyeruak
Suara, tangis pun terisak-isak
Memanggil ibu, anak dan bapak
Ini negeri yang luluh lantak
Tak ada nan mampu menolak
Karena bencana tak pernah memihak
Â
Trienggadeng, Pante Raja, Pangwa, Merdu,Ulim, Bandar dua, Â Samalanga
Tenggelam dalam  duka
Menangis penuh nestapa
Ada petaka  di pagi buta
Isyarat Allah buat kitaÂ
Pada setiap bencana
Ada hikmah yang ikut serta
Semua buat kita
Bukan hanya mereka di tanah yang luluh lantak
Puisi ini bisa dibaca juga di antologi puisi 6,5 SRÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI