Oleh Tabrani Yunis
Tadi pagi, sekitar pukul 07.15 tiba-tiba listrik padam di Ulee Glee, Kecamatan Bandardua, Pidie Jaya, Aceh. Padamnya listrik membuat keluarga yang sedang menanak nasi dengan rice cooker, tidak sempat masak. Karena perut sudah minta diisi, jalan keluarnya adalah mencari atau membeli nasi atau sarapan ke penjual nasi. Iparku yang bernama Muslim berinisiatif untuk membeli nasi atau sarapan ke pasar Ulee Gle.Â
Ia membuka pintu mobilnya, sementara aku memang sudah menghidupkan mobil POTRET untuk mengcisi baterai handphone yang sudah habis. Aku bertanya ia mau ke mana, dan ia menjawab beli nasi ke Ulee Gle. Karena mobil POTRET sudah hidup, aku katakan dengan mobil ini saja. Ia pun mengangguk. Kami pun meninggalkan rumah, menuju Ulee Gle mencari di mana ada yang jual nasi.
Setelah berjalan sekitar 2,5 kilometer, kami tiba di Muko Khutang. Kami kaget melihat ada dua tiang listrik yang tergeletak di badan jalan dan sudah dipindahkan oleh petugas ke pinggir jalan. Karena kami tidak bisa berhenti di dekat TKP, maka kami terus maju ke depan, namun tidak jadi berhenti dan melanjutkan terus ke pasar Ulee Gle.Â
Kami tidak menemukan makanan yang kami inginkan dan memutuskan untuk menuju rumah makan Blang Dalam, sekitar 1 kilometer dari kota Ulee Glee. Alhamdulillah mereka sudah buka dan kami membeli 5 bungkus nasi.
Rasa ingin tahu terus mengusik pikiran. Ingin tahu, mengapa tiang listrik itu tumbang. Apa gerangan yang terjadi, apa penyebabnya? Apakah ada korban? Kalau ada korban, siapa korbannya dan bagaimana keadaannya? Begitulah rasa ingin tahu itu.Â
Akhirnya lewat sebuah grup WA, Persahabatan bandardua, penulis bertanya mengapa tiang-tiang listrik itu tumbang? Apakah ada korban? Sayangnya jawaban itu tidak didapatkan, kecuali sejumlah foto.
Pohon kelapa yang tidak jauh dari kabel listrik jatuh menimpa kabel dan menumbangkan satu tiang listrik yang terletak di lorong Pelakan itu. Ternyata tidak hanya menumbangkan satu tiang listrik saja, tetapi ikut menyeret dua tiang listrik yang berada di pinggir jalan nasional dan terhempas ke jalan nasional yang membuat jalan tertutup dan tidak bisa dilewati. Sementara sejumlah mobil yang melihat tiang listrik tebah dan patah di jalan, lalu membalikan arah mobil.
Dampak dari tumbangnya pohon kelapa tersebut, tiga tiang listrik tumbang, dua mahasiswi terluka dan terjadi pemadaman listrik selama beberapa jam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H