Untuk kota Banda Aceh, di beberapa gedung atau convention halls yang digunakan untuk merayakan pesta pernikahan, kita melihat banyak sekali papan bunga yang diletakan di pinggir jalan, dekat gedung atau bahkan di seputaran hotel-hotel. Pokoknya, setiap kali ada acara pesta pernikahan, pasti akan banyak papan bunga. Ukurannya juga berbeda-beda, karena tergantung kemampuan orang yang mengirimkannya.
Banyaknya papan bunga yang dipajang di pinggiran jalan, kerapkali menjadi titik perhatian banyak orang, karena dianggap bisa mengganggu pandangan para pengguna jalan.
Masih Diminati
Pemakaian papan bunga, terutama di kota Banda Aceh selama ini memperlihatkan fenomena yang cenderung semakin diminati. Buktinya, papan bunga bukan saja dipesan untuk kegiatan perhelatan pesta perkawinan, tetapi juga untuk kegiatan-kegiatan lain, baik yang bersifat ceremonial, maupun untuk kegiatan-kegiatan lain.
Misalnya, bagi pedagang yang mulai membuka usahanya, sebagai bagian promosi, maka ia meminta atau juga mendapat kiriman pemasangan papan bunga untuk mengucapkan selamat atas pembukaan usaha A atau B itu. Sehingga tidak asing bila ada pembukaan warung kopi, pusat-pusat perbelanjaan kecil dan besar, papan bunga menjadi pilihan untuk memperlihatkan semaraknya acara pembukaan tersebut.
Dalam perkembangannya, pemakaian atau pengggunaaan papan bunga tidak lagi untuk acara-acara seperti disebutkan di atas, namun dalam banyak acara dan kegiatan kini papan nama semakin banyak digunakan. Cobalah lihat ketika ada acara pelantikan pejabat atau pegawai, kita akan melihat papan bunga yang berjejer di sepanjang jalan dan pekarangan kantor. Semakin besar jabatan sesorang yang dilantik tersebut, maka semakin banyak papan bunga yang menghiasinya.
Begitu pula di dunia kampus. Papan bunga yang berisi ucapan selamat itu, seringkali memenuhi jalan-jalan dan gedung acara wisuda. Para sarjana, orangtua atau keluarga, meluapkan rasa bahagia dan kebanggaan mereka lewat papan bunga. Sehingga kalau ada ribuan sarjana yang diwisuda, maka jumlah papan bunga pun tak terhitung dengan jari.
Bahkan bukan saja saat wisuda, ketika yudisium pun papan bunga banyak dipajang di pinggiran jalan di tengah kampus tersebut. Bukan mustahil pula ucapan selamat itu ada di rumah makan-rumah makan ketika mereka merayakan kesuksesan karena meraih sarjana tersebut.
Pendek kata, di lingkungan kampus pun selama ini pemasangan papan bunga di kampus seakan sudah menjadi budaya atau tradisi masyarakat kampus. Sehingga setiap kali ada acara yudisium, apalagi acara wisuda, maka papan bunga akan mewarnai kampus. Selain papan bunga yang biasa dikirmkan orang atau saudara, banyak pula papan bunga yang dibisniskan oleh mereka yang tahu membaca peluang bisnis pengambilan foto.
Jadi begitu banyaknya orang yang memanfaatkan papan bunga tersebut, serta melakukan kegiatan bisnis penyewaan papan bunga sebagai latar belakang foto ucapan selamat dengan hanya menggantikan nama seorang sarjana. Tentu saja bukan hanya itu, karena papan bunga memang semakin banyak gunanya.
Bahkan pula, bukan hal yang mengherankan kalau ada sebuah keluarga yang musibah, meninggal misalnya, di rumah tersebut juga digunakan papan bunga, yang isinya ucapan belasungkawa. Apalagi kalau yang meninggal tersebut adalah dari keluarga yang hebat, penguasa dan katakan saja penting, maka semakin banyak papan bunga yang diletakan di sekitar tempat tinggal keluarga almarhum atau almarhumah.