Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Antara Dua Phanga, Aceh dan Phuket

26 Oktober 2017   20:54 Diperbarui: 26 Oktober 2017   21:18 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kala itu, juga pikiranku menerawang mengingat Panga yang saat itu masih menajdi wilayah Aceh Barat itu. Apa yang membuatku mengingat Panga, jelas yang pertama karena ada kesamaan nama tempat. Aku bertanya-tanya pada diri sendiri, mengapa ada nama Phanga di Phuket, Thailand ini? Ya, mengapa nama tempat ini sama dengan yang di Aceh? Apakah dulu orang-orang dari Phanga, Phuket, Thailand ini banyak bermigrasi ke Aceh? Aku benar-benar tidak tahu.

 Siapa tahu, memang ada orang dari Phanga di Phuket yang bermigrasi di aman dahulu. Kesan yang kedua, letak Phanga di Phuket itu sama seperti Panga yang kini di Aceh jaya itu. Ya, sama-sama terletak di pinggir pantai. Ke tiga, tentu sama-sama mengalami dampak berat bencana tsunami pada tanggal  26 Desember 2004. Selain itu, suasananya yang banyak pohon-pohon itu juga menjadi kesamaan. Bahkan juga bisa jadi gajah-gajah yang kelihatan di Phanga, Phuket itu juga bisa sama-sama ada di Panga, Aceh Jaya. Pokoknya, ada banyak kesamaan yang membuat penerawangan pikiranku akan dua Phanga yang di Aceh dan di Phuket, Thailand ini.

img-7097-jpg-59f1e8d9b3f5ca6d960f9f52.jpg
img-7097-jpg-59f1e8d9b3f5ca6d960f9f52.jpg
Tidak kalah pula, ternyata there was another similarity. Ya, ada kesamaan yang lain. Kesamaan cita rasa makanan. Kami bisa makan sajian makanan yang pedas-pedas, seperti sambal udang yang ditumbuk dengan asam belimbing. Juga masakan asam pedas yang bagi mereka disebut tomyam itu.  

Ya, begitu banyak kesamaan yang ada. Namun teka-teki di antara dua Phanga itu belum juga aku temukan. Siapa tahu, suatu saat ada yang mau melakukan napak tilas, mencari dana menyusuri lubang-lubang sejarah yang barangkali " Di antara dua Phanga ini, memang saling berhubungan. Alasannya tentau bisa masuk akal, karena kedua daerah ini sama-sama berada dekat lautan Hindia, walau Phuket agak menjorok ke laut Andaman.

Wow, ternyata perjalanan dan pengembaraan pikiran ke sentrum kedua Phanga ini, tanpa disadari, kami sudah berhadapan dengan malam. Aku mempercepat laju mobil, namun harus berhenti lagi di Patek, untuk melaksanakan salat magrib dan makan malam. Kami harus makan malam dan istirahat sejenak, agar tidak mengantuk ketika mendaki bukit gunung Geureute yang indah tetapi mendebarkan itu. 

Bukan hanya itu, banyaknya tikungan dan tanjakan tajam di pengunungan Kulu dan Paro mengharuskan aku punya energy dan tidak mengantuk. Alhamdulilah, perjalanan sepanjang 175 kilimeter dari Phanga, Aceh Jaya ke Banda Aceh bisa kami lewati, setalh tepat pukul 21.00 WIB kami masuk ke kota Banda Aceh. Kembali aku terkenang Phanga, Aceh Jaya, Aceh dan Phanga di Phuket, Thailand. Siapa tahu aka nada jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun