Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Andrea Hirata Dibawa ke Ruangan

17 September 2017   00:57 Diperbarui: 17 September 2017   02:29 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang terdekat adalah diri mereka. Oleh sebab itu agar proses menulis bisa mudah dan lancar serta mengalir, anak-anak diminta menuliskan cerita tentang diri sendiri. Lalu, kemudian keluar dari diri mereka dan menuju pada orang-orang yang di luar diri, namun sangat dekat. Misalnya tentangibu, ayah atau abang dan kakak. Kemudian proses ketiga bisa lebih jauh yang ada di sekitar lingkungan mereka, misalnya menulis cerita tentang sekolah dan lain-lain.

Nah, betapa mengejutkan, ternayata mereka bisa menyelesai tugas menulis dalam waktu yang singkat. Lalu, sebagai penyemangat, mereka yang sudah menuliskan lebih kurang 1.5 halaman, diberikan hadiah menarik, yakni majalah Anak Cerdas. Karena banyak di antara mereka yang sudah selesai satu setengah halaman, maka jumlah hadiah pun harus ditambah dan membuat semangat berkompetisi muncul.

 

1-59bd654fab12ae7c7d702232.png
1-59bd654fab12ae7c7d702232.png
Hal kedua yang menarik, pada sesi tanya jawab. Anak -- anak bertanya, kalau mereka mau tulisannya dimuat di majalah, apakah majalah Anak Cerdas mau emuatnya. Karena ini adalah pertanyaan yang menarik, maka lansgung dijawab bahwa majalah Anak Cerdas sangat bahagia menerima kiriman karya anak dalam bentuk apapun. Artinya, kehadiran kami dalam ruang aula tersebut juga untuk memberitahukan bahwa majalah Anak Cerda situ adalah satusatunya majalah yang sangat menghargai karya anak-anak. Karena setiap karya anak yang dimuat, akan diberikan hadiah. Jawaban ini ternyata semakin membakar semangat berkarya anak-anak. Mereka beramai-ramai mengumpulkan hasil karya mereka.

Begitulah indahnya bersama anak-anak dalam membangun semangat dan gerakan berkarya sejak usia dini. Sehingga tidak heran kalau kegiatan itu banyak hikmahnya. Kita pun bisa mengambil iktibarnya. Apa yang menjadi iktibar bagi kami dan guru yang hadir adalah sebagai berikut. Pertama, ada fakta menarik bahwa  semua anak suka dan mau berkarya. Mereka punya semangat yang tinggi untuk melahirkan karya-karya mereka, baik dalam bentuk gambar atau lukisan, komik, cergam, menggubah puisi, menulis cerita dan lain-lain. 

Kedua, mengajak anak untuk berkarya bisa menjadi lebih mudah, apabila pihak sekolah sering memfokuskan pada kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif di sekolah. Ketiga, ada persoalan klasik yakni selama ini anak-anak tersebut tidak memiliki banyak ruang dan waktu untuk mengekspresikan pikiran dan bakat lewat kegiatan berkarya.

Ke empat, guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk membantu anak berkarya, karena keterbatasan waktu dan kapasitas. Ke lima, pihak sekolah dan Dinas pendidikan perlu terus melakukan kegiatan seperti ini, sehingga akan membangkitkan minat membaca dan menulis di kalangan anak-anak. Jadi banyak hikmahnya bukan? Selayaknya kegiatan seperti ini diperbanyak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun