Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Hantu Moderen Bernama WannaCry

15 Mei 2017   21:07 Diperbarui: 16 Mei 2017   14:00 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Tabrani Yunis

Tadi pagi, ketika sedang jogging, menjaga agar otot tetap sedikit kencang, mengelilingi bundaran yang  di bawah jembatan layang, Pango Raya Banda Aceh, suara pesan di handphone terdengar, lalu mencoba membukanya. Ketika membuka screen handphone, mata tertuju pada pesan di whatsapp. Pesan itu memancing rasa ingin tahu. Maka, pesan yang dibuka pertama adalah pesan di aplikasi WA itu. Ada banyak pesan yang masuk. Ada pesan candaan dan juga ada pesan yang serius, setengah rius dan bahkan terlalu serius. Selama ini orang-orang semakin banyak yang bercanda lewat whatsapp itu. Mungkin karena sudah sangat sulit untuk dapat bercanda dan bergurau secara langsung, karena banyak faktor, seperti faktor jarak, faktor umur dan lain sebagainya. Maka, jalan untuk bercanda yang paling enak tanpa harus bertatap muka, ya lewat media sosial seperti WA dan lainnya.

Karena begitu banyaknya pesan yang masuk sejak semalam, maka  membukanya pun terpaksa acak.  Buka mana yang lebih menarik untuk dibuka, walau sambil berjalan.  Untungnya memang tidak banyak kenderaan yang lalu lalang. Kalau banyak kenderaan yang lalu lalang, pasti bisa menabrak kenderaan tersebut, karena mata asyik ke layar HP. Suasana yang agak sepi itu, membuat setiap orang yang berjalan dan jogging, bisa sambil baca pesan di WA, facebook, telegram, instagram dan lain-lain

 Nah, apa yang pertama  menarikku saat membaca WA adalah pesan yang ada di grup KSA ( Krue Seumangat Aceh), sebuah grup di WA yang anggota beragam, mulai dari akdemisi, jurnalis, hingga aktivis. Seorang anggota dari jamaah KSA tersebut mengirimkan pesan seperti ini, " Saya khawatir juga menggunakan modem untuk berinternet,  akan terkena virus wannacry kah?". Dengan spontan, tanpa membaca apakah ada pesan-pesan sebelumnya, aku langsung menjawab, " Nggak usah pakai modem pak, pakai hot spot di HP saja". Lalu teringat, apakah jawabanku sesuai dengan harapan teman tersebut. Ah, namanya saja percakapan di WA, mana ada serius sekali. Pasti ini candaan, pikirku. Tapi, seorang teman lain melanjutkan pertanyaan baru kepadaku. " pak Tab, kalau pakai hot spot HP, aman ya?. Dengan tanpa pikir panjang, aku kembali menjawab," Belum tahu pak. Tadi saya secara spontan menjawab pertanyaan pak SB, saya sendiri selama ini tidak menggunakan modem lagi.

Tiba-taba aku sadar, kalau pertanyaan Pak SB itu bukan membutuhkan jawaban seperti yang aku jawab. Namun, tiba-tiba,  aku  membuka pesan lain yang sudah datang sejak kemarin. Ada pesan di grup Konas- Ecpat Indonesia. Mas Andy,  tampaknya sudah dari kemarin mengirimkan pesan mengenai virus wannacry itu. Tapi terus terang aku belum membaca. Namun, karena baru saja membaca soal virus itu di grup KSA, aku bergegas mencari tahu, apakah virus yang mematikan itu? Mak, selagi ada penjelasan, akupun membaca pesan itu sampai habis. pasahal lumayan panjang untuk ukuran kita mengetik di screen HP. Namun pagi ini kudapati pesan itu terasa menakutkan. Judulnya saja, sudah mengingatkan kita agar waspada. ya seperti penggalannya berikut ini.

WASPADA !!!  ANCAMAN VIRUS WANNACRY RANSOMARE !!!

WannaCry ransomware akan menyerang komputer dengan sistem operasi Windows 2008 ke bawah. Khususnya, yang memiliki kelemahan terkait fungsi server message block (SMB) atau protokol yang digunakan untuk membagi data yang dijalankan komputer itu.
Waspadai saat hari pertama kerja besok,(15 Mei 2017 )" kata Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dalam konferensi pers  Antisipasi Terhadap Ancaman Malware Ransomware Jenis WannaCry, di Jakarta, Ahad (14/5).

Begitulah bunyi pesan yang meminta semua orang agar waspada terhadap virus Wannacry ransommare itu. Pesan itu pun menyebar luas yang membuat hari ini heboh dengan ancaman virus ini. Orang-orang pun dihantui oleh rasa takut, kalau-kalau nanti akan mengalami nasib buruk, kehilangan data di komputer dan lain-lain. Maka, berita yang sebenarnya meragukan hati dan pikiran, karena selama ini sesungguhnya kita sangat percaya dengan hoax yang dibuat orang dan kita sangat mudah menerimanya bulat-bulat tanpa ada upaya untuk menyaring setiap informasi yang masuk. Kita mudah sekali percaya dengan hoax tersebut, sehingga sangat mempengaruhi kita, sangat menguras keberanian kita dan kita malah terkulai dalam ancaman hoax tersebut. Lalu, apakah ini hoax atau tidak, namun sebuah sms dari Kominfo ke nomor HPku malam ini, juga memberikan aba-aba untuk bisa mengantisipasi. SMS itu berbunyi, Antisipasi Ransomware # 1. Pengelola IT menonaktifkan  LAN/Hotspot# 2. Masing-masing agar back up data ke storage terpisah. Selengkapnya diminta buka file yang dikirm. Ya, aku nggak membukanya. 

Ancaman virus wannacry ransommare itu menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan pengguna dan penikmat internet hari ini. Pertanyaan-pertanyaa tersebut misalnya, apakah hanya komputer atau laptop yang menggunakan words 2008 ke bawah saja? Lalu, bagaimana pula dengan yang tahun 2008 ke atas?  Bagaimana pula yang menggunakan OS, seperti Apple? Akankah bertemu dengan virus yang memebuat kita menangis itu?

Agaknya, para pemakai produk Apple dengan menggunakan OS selama ini tidak pernah berkenalan dengan virus. Oleh sebab itu, bila ada ancaman virus Wannacry Ransommare, produk ini bisa lebih aman.  Tidak seharusnya  semua merasa takut akan hantu moderen  tersebut. Hantu itu adalah ciptaan manusia. Haruskah kita takut?

Ternyata hari ini memang banyak yang merasa takut dengan hantu Wannacry Ransommare itu. Bahkan seorang teman  di Palembang, Ali Goik masuk ke HPku, memberikan tips yang begitu panjang. Aku pun tak sanggup membacanya, karena tidak mengerti dengan berbagai istilah dan terkesan sangat tidak masuk akal. Aku bagikan juga pesan itu ke grup, lalau ada yang ketawa dan bertanya lagi, apakah bapak mengerti dengan pesan itu?  Aku langsung jawab, ya aku pusing membacanya, maka aku tidak mau mengerti, apalagi mengikuti tips yang begitu panjang. Akhirnya, karena aku menggunakan OS, ya sudah. Lupakah saja ancaman itu. Wannacry, pasti mau menangis. he he

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun