Masih sangat banyak fakta lain yang bisa kita angkat sebagai bukti betapa budaya membaca dan budaya literasi bangsa kita sekarang sangat rendah itu. Selayaknya kita sadari bahwa bangsa kita sedang sakit. Ya, sakit budaya baca dan lebih luas lagi budaya literasinya. Jadi, rendahnya kualitas bangsa kita adalah karena rendahnya budaya literasi. Oleh sebab itu, bangsa ini masih harus berjuang untuk membangun budaya lietarasi di Indonesia.
Oleh sebab itu, pahlawan yang kita butuhkan saat ini adalah pahlawan literasi, pahlawan yang mampu berjuang menggerakan kembali budaya baca, sebagai bagian dari budaya literasi tersebut. Bila, boleh menyebutkan nama, Â saya ingin menyebutkan nama sahabat saya, Satria Dharma untuk saat ini boleh disebut sebagai seorang pahlawan literasi yang sehari- hari berjibaku dengan usaha dan perjuangan literasinya. Ia sudah digelar sebagai pahlawan literasi dari kota Surabaya.Â
Ia berkeliling Indonesia untuk menularkan konsep - konsep literasi. Di Aceh ia sudah keliling Aceh dan konon akan ke Aceh lagi untuk mengajak lebih banyak orang terjaga dan bergerak membangun budaya literasi di Aceh. Untuk mengobat masalah pendidikan di Indonesia, memang budaya literasi obatnya.Â
Barangkali, ada baiknya bila para pembaca mempelajari apa yang selama ini dilakukan oleh seorang Satria Dharma di negeri ini dengan kampanye literasinya. Sebagai orang yang sedang ikut serta membangun dan merawat literasi, saya secara pribadi salut dengan perjuangan seorang Satria Dharma saat ini. Ia terus berjalan dari kota ke kota lain di Indonesia, membangun dan mengajak semua pihak untuk secara bersama-sama membangun kembali budaya literasi. Jadi, kita sangat membutuhkan banyak orang yang menjadi pahlawan literasi di Indoneisa saat ini.
Oleh Tabrani Yunis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H