Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dulu, Ini Kota Palem Bang!

12 Oktober 2016   00:35 Diperbarui: 14 Oktober 2016   00:26 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata, empek-empek Palembang tersebut sama nasibnya dengan nasi Padang atau Mie Aceh. Kalau anda mencari rumah Padang di Padang, maka anda tidak akan pernah menemukan, kecuali rumah makan Sederhana atau family. Begitu pula bila anda ingin makan mie Aceh di Aceh, anda akan kesulitan mencarinya, karena di Aceh tidak ada mie Aceh, tetapi mie Razali, mie Bang Baka, Mie Cek Mun dan lain-lain. Lalu, bagaimana pula dengan empek-empek Palembang?

Ya, di Palembang, sekali lagi, tidak ada yang namanya empek-empek Palembang. Di warung-warung yang ada menjual empek-empek, tidak ada yang menyebutnya dengan empek-empek Palembang. Kecuali empek-empek Noni, empek-empek Pak Kumis dan sebagainya.

Jadi, ini benar-benar kota Palem Bang, juga benar-benar kota Sawit Bang, walau bukan kota Empek-empek Palembang.

Nah, terlepas dari apakah itu empek-empek Noni, empek-empek Agus dan sebagainya, itu adalah empek-empek Palembang yang kita kenal selama ini. Di kota ini, aku memang harus menikmati bagaimana nikmatnya empek-empek. Akhirnya, bersama dengan beberapa teman, di hari pertama tiba, kami menikmati empek-empek sekalian memakan kapal selamnya. Nikmat bukan? Ya memang nikmat. Namun, harus diingat bahwa di kota Palembang ini, bukan hanya bisa menikmati empek-empek Palembang. 

Bukan hanya melahirkan catatan perjalanan tentang empek-empek, tetapi masih banyak cerita lain yang bisa diukir ketika mengunjung kota yang pernah ada kerajaan Sri wijaya ini. Nantikan catatan perjalananku yang selanjutnya di kota Palembang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun