[caption caption="Pemaparan yang menghipnotis peserta"][/caption]Â
Oleh Tabrani Yunis
Catatan Roadblog 10 Kota di Banda Aceh
Bagian empat
Sudah beberapa hari saya absen atau tidak menulis lagi, setelah menampilkan 3 tulisanku mengenai catatan Roadblog 10 kota yang berawal dari kota Banda Aceh. Â Malam ini, Rabu malam, aku kembali merasa harus melanjutkan tulisan tentang catatan Roadblog tersebut. Rasanya sangat tidak afdhal bila tidak membuat catatan penting dari aktivitas tersebut. Ternyata, tadi malam tulisan itu tidak selesai, karena anakku Aqila yang masih 4 tahun usianya itu minta ditemani tidur. Tunggu-tunggu ia tidur, malah yang tertidur duluan ayahnya, he he he. Maka mala mini tulisan ini disambung lagi.
Believe it or not, kegiatan Roadblog yang terselenggara dengan baik di kota Banda Aceh itu membawa banyak keuntungan bagi semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Bagi aku sebagai panitia local, kegiatan itu memberikan keuntungan yang besar. Mislnya, dengan adanya acara tersebut aku mendapat tambahan banyak teman, baik di level local, maupun level nasional. Paling tidak aku bisa berkenalan dengan para local blogger Aceh.Â
Aku bisa mendapat teman baru dari baik dari yang punya hajat, Excite Indonesia, maupun para sponsor dari Pegadaian, Traveloka dan lain-lain. Tentu saja tidak kalah penting dan beruntungnya, karena dengan adanya acara tersebut, bagi aku pribadi, aku mendapat kesempatan belajar dari orang-orang hebat. Ya bagiku, orang –orang yang terlibat langsung dalam kegiatan ini adalah orang-orang hebat yang banyak menginspirasi. Mereka teah mengubah hidup sendiri dengan aktivitas ngeblog dan memilih menjadi blogger sebagai sebuah jalan yang sukses. Nah, siapa sajakah mereka yang aku katakana orang-orang hebat di acara Roadblog 10 kota tersebut.
Orang pertama yang menginspirasiku itu adalah Om Jay yang memiliki nama lengkap Wijaya Kusumah.  Hmm, dilihat dari latar belakang pendidikan, beliau adalah orang yang basis ilmunya adalah di bidang pendidikan. Tu cob abaca namanya, Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd.  Ya, rupanya beliau adalah lulusan S1 di IKIP Jakarta pada Jurusan Teknik Elektro (1990-1994). Rupanya Om Jay juga telah menyelesaikan pendidikan S2 pada Program Studi Teknologi Pendidikan (TP) Pascasarjana UNJ (2007-2009). Bahkan  mulai tahun 2014  melanjutkan pendidikan ke S3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNJ. Hmm, hebat bukan?
Ya tentu saja beliau adalah orang hebat yang hadir dalam acara seminar dan workshop yang menghadirkan 100 blogger Aceh tersebut. Â Apa yang menarik dengan sosok om Jay, alias Wijaya Kusumah tersebut. Aku menemukan banyak hal yang menarik dan perlu ditiru sebagai motivasi atau inspirasi bagi siapa pun yang berfikiran maju. Â Lelaki berpostur tubuh gendut itu saat tampil mengadakan presentasi tentang blog, menyebitkan dirinya sebagai LGBT. Katanya ia LGBT. Maksudnya lelaki Gendut, Bulat dan tembem, ha ha ha. Om Jay adalah sosok yang sudah aral melintang dalam dunia blog, ia setiap hari wajib menulis dua karya tulis untuk mengisi blognya. Ia sangat menikmati dunia blogger dan sebagai blogger sejati, dia tidak hanya membuat dan mengisi blognya setiap hari, Om Jay kemudian mengabdikan dirinya sebagai guru ngeblog. Ia terus mengajak, membimbing dan berbagi ilmu dan pengalaman ngeblog kepada guru-guru di Indonesia, karena ia sudah mendapatkan gelar Guru Ngeblog Indonesia.
Sebagi guru yang ngeblog, sosok Om jay ternyata adalah sosok lelaki yang sangat kocak dalam mengajar dan dunia presentasi. Ia tampil sangat mengesankan bagi para blogger peserta seminar sehari itu. Ketika jam sudah menunjukkan pukul 15.30 siang hari, para peserta sudah merasa lelah dan letoi. Mata sudah tampak banyak memiliki energy 5 watt saja, moderator acara, Muslim Amiren mempersilakan Om Jay untuk menyampaikan presentasinya. Sontak saja, ketika Om Jay berdiri di depan, Om jay pertama sekali memberikan energy baru kepada peserta dengan meminta semua peserta berdiri dan mengikut aba-aba Om Jay. Ya Om jay melakukan ice breaking agar kebekuan yang ada melebur. Â
Om Jay menarik perhatian dan semangat para blogger itu dengan cara yang jenaka dan berbobot. Sehingga para peserta alias blogger Aceh merasa segar saat menikmati presentasi Om Jay. Dalam presentasi Om jay, beliau bukan saja sebagai blogger yang tergolong sukses, karena dari kegiatan ngeblog, Om Jay sudah berhasil menerbitkan sejumlah buku yang membuat rezekinya atas royal dari buku-bukunya yang merupakan kumpulan tulisan di blognya dan tulisan-tulisan lainnya yang ia tulis setiap hari. Rupanya, menulis baginya bukanlah hobby, akan tetapi sebuah kebutahan hidup sehari-hari. Buktinya ia setiap hari menulis dua artikel. Jadi sama separti kebutuhan makan, bukan? Kalau kita makan dua kali sehari, maka Om Jay menulis artikel dua kali sehari. It is really amazing. Ya, it is really amazing. Â Ia bahkan mampu membeli mobil dari hasil menulis di blog dan menulis buku.Â
Ia pun kini menjadi lelaki panggilan, karena di panggil ke sana ke mari untuk memberi dan berbagi ilmu dan pengalaman, seperti yang ia lakukan di Roadblog 10 kota di Banda Aceh ini. Banyak pelajaran penting dari Om Jay diperoleh peserta seminar dan workshop para blogger Aceh ini. Sebagai salah satu warga Kompasiana, Om Jay boleh dikatakan ikut mebawa nama besar Kompasiana sebagai media yang membuat ia juga menyalurkan kebutuhan menulisnya.
Usai Om jay presentasi, jam sudah menunjukan pukul 15.30. Om jay harus segera mengakhiri presentasinya, karena blogger sejati, Yudi Randa siap menguasai panggung seminar itu. Ya Yudi Randa, seorang blogger sejati yang meninggalkan dunia kerja dan memilih menjadi dukunnya blog. Ya, karena posisinya dalam acara seminar ini, selain sebagai pembicara atawa nara sumber, ia menyandang status sebagai orang yang menjalankan fungsi Hypnotize content. Pemilik blog www.hikayatbanda.com ini menjadi salah satu pembicara kunci yang dinanti-nantikan oleh peserta seminar dan workshop Rodblog 10 kota ini.Â
Kelihaian Yudi Randa dalam mengelola blognya yang lebih trend dengan dunia pariwisata itu, ternyata telah membuat sang blogger yang masih muda ini menjadi nara sumber yang dinanti-nanti oleh para blogger Aceh. Sesuai dengan perannya Hypnotize content, ia bisa membuat peserta terpukau dengan apa yang dia gandrungi dari dunia blogging itu. Â Dengan gayanya mengenakan kain sarung, Yudi memberikan strategi mengisi blog yang menghipnotis para pembaca. Ia berbagi cerita bagaimana trik yang ia gunakan hingga bisa meraup rezeki yang lebih besar dari aktivitas ngeblog.
Waktu yang diberikan untuk presentasinya Yudi relative pendek. Namun, lebih pendek lagi apa yang diperoleh M. Rizal yang dikenal sebagai SEO specialist itu. Akibatnya, waktu seminar dan workshop seharusnya berakhir pada pukul 16.00, terpaksa ditambah hingga menjelang magrib. Nah, apa yang menjadi daya tarik bagi para peserta  bertahan hingga menjelang magrib itu? Ya, M.Rizal yang masih mudia itu ternyata sebagai SEO specialist. M. Rizal sebagai SEO specialist  menjadi keynote speaker yang sangat ditunggu-tunggu oleh para blogger Aceh.
Pemaparan M. Rizal yang sangat teknis itu, mendorong para peserta seminar dan workshop untuk bisa mengajukan sejumlah pertanyaan. Tak ubahnya para peserta ingin bisa mencuri kunci keberhasilan M.Rizal yang telah membawanya menjadi SEO specialist itu. Buktinya, M.Rizal yang seharusnya hanya memaparkan dalam waktu 30 menit, karena tingginy animo para blogger Aceh untuk mengikuti setiap sajian M.Rizal dan Yundi Randa, kegiatan baru bisa ditutup pada pukul 18.30 menjelang magrib.
Wah, ini benar-benar kesempatan emas untuk belajar dan berbagi cerita dengang orang-orang hebat. Jadi tidak salah kalau dikatakan belajar hebat dari orang-orang hebat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H