Apalagi selama ini, soal nasib kaum muslim Rohingya yang mendapat perlakukan yang sangat menyedihkan adalah cerita buruk yang mencoreng negeri yang disebut Burma ini. Namun, sebuah fakta berbicara ada tiga rumah ibadah, yakni masjid, gereja dan pagoda berdiri beriringan dan bahkan berhadapan. Pertanyaannya adalah mengapa tiga rumah ibadah ini bisa berdiri dengan nyaman dan saling berhadapan? Apakah rahasianya? Saya tidak tahu pasti, Mungkin ada baiknya selidiki dan cari tahu. Sehingga kita bisa belajar dari hal itu.
[caption caption="Gereja di tengah kota Yangoon yang berhadapan dengan masjid dan Pagoda "]
Nah, berkaca dari tiga lokasi rumah ibadah yang saling berdekatan, saling berhadapan dan juga berdampingan itu, membuat saya juga bertanya-tanya, mengapa kini tempat ibadah itu, apakah gereja, masjid, pagoda dan lainnya bisa berdiri dengan damai, sementara penganut agama-agama langit dan agama bumi, sering sekali berkonflik? Ada apa yang salah dengan kita para penganut agama-agama ini? Barangkali, ada baiknya kita semua yang merasa beragama, untuk masing-masing melakukan refleksi. Dengan cara ini, mungkin akan kita jawab bersama, bahwa bagi mu agamamu, bagi ku agama ku.
Silakan jalankan ibadahmu, tanpa mengganggu ibadah orang lain. Tentu, semua kita harus menjaga dan menghormati orang lain beragama dan beribadah. Untuk menjaga, kerukunan hidup beragama, diperlukan sikap saling menghormati, tidak saling memaksakan kehendak, saling patuh pada regulasi yang sudah dibuat, untuk bisa hidup damai. Mungkin itu. Semoga semua bisa saling menahan diri. Kepada pemerintah, hendaknya bisa mencari jalan yang damai dan diselesaikan dengan cara bijak. Saya ingin belajar bagaimana rumah ibadah itu bisa berdiri berdampingan dengan damai. Semoga kita diberikan petunjuk oleh Allah SWT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H