[caption caption="Ketika Jumlah Pembaca Menurun"][/caption]
Â
Oleh Tabrani Yunis
Salah satu bentuk kepuasan batin bagi seorang penulis dengan aktivitas menulisnya adalah ketika tulisannya dibaca oleh banyak orang. Bukan hanya banyak jumlah pembacanya, tetapi juga banyak orang yang mengkritisi dan memberikan tanggapan lewat satu sudut yang memberikab kesempatan untuk menilai sebuah tulisan serta adanya space untuk menyampaikan tanggapan secara terutulis. Kita bisa mengambil contohnya di Kompasiana yang menampilkan menu Dibaca oleh sekian pembaca, ada juga menu beri nilai dan tulis tanggapan anda. Untuk menu dibaca, dimaksudkan untuk mengetahui berapa jumlah atau berapa orang pembaca yang membaca tulisan kita. Semakin banyak orang yang membaca, maka semakin tinggi angka yang muncul. Berarti ketika angkanya tinggi sampai ribuan dan seterusnya, itu menunjukkan bahwa tulisan kita banyak dibaca orang, apalagi kalau tulisan tersebut menjadi tulisan yang ditayangkan di headline dan highlight serta yang mendapat nilai tertinggi dan fresh. Kita aka sangat bangga dan puas, karena banyak yang membaca tulisan kita.
Kepuasan itu, tidak juga dirasakan karena jumlah pembaca yang begitu banyak, tetapi juga akan semakin senang rasa hati ketika banyak yang bersedia memberikan penilaian, misalnya aktual, bermanfaat, inspiratif dan menarik, atau yang lainnya, Semkain banyak yang klick beri nilai tersebut, berarti menunjukan peningakatan bahwa tulisan kita bukan saja dibaca tetapi juga diberikan nilai. Semakin membahagiakan dan memuaskan hati, ketika tulisan mendapat tanggapan yang banyak dan beragam dari para pembaca. Penialain dan tanggapan seperti ini, bukan saja memberi makna bahwa tulisan kita dibaca, dinilai dan diberikan tanggapan, tetapi lewat aktivitas itu, kita bisa membangun hubungan silaturahmi dengan para penulis yang membaca dan menilai tulisan kita. Sungguh ini menjadi sebuah bentuk kepuasan bain yang tiada tara bagi seorang penulis. Oleh sebab itu, seorang penulis selalu berharap agar tulisannya dibaca, dinilai dan bahkan ditanggapi lewat tulisan. Bila perlu juga dilakukan dengan membuat tulisan tandingan untuk mengkounter atau memberi tanggapan terhadap tulisan seseorang. Ini perlu dilakukan, karena akan memberikan penguatan dan motivasi bagi penulis untuk semakin produktif. Jadi begitu pentingnya alat hitung dan alat nilai dan tanggapan tersebut. Oleh sebab itu Kompasiana menyediakan menu tersebut.
Namun, bagi anda yang selama ini aktif menulis di Kompasiana dan mengikuti atau mencermati angka-angka pada menu dibaca: tersebut, sering mendapatkan kejutan atau bisa sebut saja writing shock. Nah, apa yang mengejutkan itu? Anda akan merasa kaget karena tiba-tulisan anda yang sebelumnya jumlah pembacanya sudah lebih dari 1000 pembaca, lalu turun melorot habis pada angka 0 atau 1. Sangat mengejutkan bukan? Memang sangat mengejutkan dan merasa ah, tidak mungkin. Namun, itulah yang terjadi. Penghapusan angka pada jumlah pembaca tersebut sering dan bisa hilang, karena sistem yang dibuat ternyata menghilangkan jumlha hit atau pembaca. Inilah yang harus anda waspadai ketika anda ingin utak atik halaman anda. Kalau tidak ingin kehilangan jumlah pembaca, maka jangan sekali-kali anda klik menu pengaturan. Sekali anda klik menu itu, maka angka jumlah pembaca anda yang sudah ribuan akan turun pada angka 1. Kalau itu yang terjadi, maka anda akan tercengan dan terkejut. Syukur-syukur kalau anda tidak jantungan. Bayangkan saja, apa yang akan terjadi bila anda adalah orang jantungan?
Jadi, kalau anda mengalami ini, anda tidak perlu pusing. Anda masih bisa merasa senang ketika melihat jumlah orang yang memberi nilai dan memberi tanggapan atas tulisan andi di bagian bawah setiap tulisan. Nah, agar tidak pusing, apalagi jantungan, biasakan saja diri anda dengan kondisi seperti ini. Sehingga semanngat menulis anda tidak menurun, apalagi hilang. ya, sudahlah. Ayo kita menulis terus, setiap hari, kapan saja dan dimana saja. Selamat berkarya
Â
Banda Aceh, Senin 7 September 2015
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H