Masalah Sarana dan Prasarana pada Pendidikan di Indonesia yang Tidak Merata

Pada saat ini, Indonesia masih berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk pemeringkatan tingkat pendidikan di dunia berdasarkan data yang dipublikasikan oleh World Population Review, pada tahun 2021 lalu. Masalah pendidikan di Indonesia yang terjadi dari dulu hingga sekarang salah satu nya adalah pembagian sarana dan prasarana pada pendidikan di Indonesia yang tidak merata. Secara umum, sarana adalah benda yang bergerak seperti transportasi. Namun, Prasarana adalah benda yang tidak bergerak seperti meja atau kursi. 

Sarana dan prasarana di kota-kota besar sudah lengkap dari segi buku, peralatan sekolah, atau pun gedung sekolah yang sudah bagus. Pada pedesaan, sarana dan prasarana yang kurang lengkap berada pada bangku atau meja yang sudah rusak termakan waktu, buku pelajaran yang tidak lengkap materi di dalamnya, tembok yang sudah keropos atau bolong, dan masih banyak yang lainnya. Akibatnya membuat para siswa di pelosok sulit mendapatkan pengajaran yang layak. Kurangnya transports, dan jalanan yang rusak juga termasuk kurangnya sarana dalam kegiatan sekolah bagi para siswa.  

Faktor kurangnya sarana dan prasarana pada pendidikan terdapat dari berbagai hal. Contohnya, karena kurangnya dana dari pemerintah, atau kurangnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ada berbagai cara untuk meratakan agar sarana dan prasarana terpenuhi. Misalnya, dengan membuat surat ajuan pemerataan sarana dan prasarana kepada pemerintah. 

Pemerataan sarana dan prasarana pada pendidikan di Indonesia sangat di butuhkan oleh seluruh siswa yang ingin belajar dengan giat. Namun, sayangnya masih begitu kurang di berbagai daerah terpencil di Indonesia. Menyediakan sarana dan prasarana yang di butuhkan akan sangat berharga dan bermakna bagi para siswa di pelosok. Maka dari itu sarana dan prasarana yang layak harus segera merata agar dapat memajukan pendidikan di Indonesia.