Perbedaan adalah salah satu takdir terbaik yang pernah dimiliki Indonesia tapi itu sama sekali tidak menghalani kita punya cita-cita yang sama soal kebangsaan. Ini tercermin pada Kongres Pemuda II yang akhirnya melahirkan Sumpah Pemuda yang fenomenal itu, dimana citacita kebangsaan menjadi tekad kuat dari Jong Java, Jong Sumatera, Jong Ambon dll, dan akhirnya kita bisa merdeka.
 Perbedaan itu juga tidak menghalangi hubungan antar manusia seperti  persahabatan antara M. Natsir, Leimena, dan Kasimo. Keyakinan, etnis dan pilihan politik boleh berbeda, tetapi hubungan mereka tetap hangat sampai akhir hayat. Bahkan mereka bisa menilai sisi positif dari sahabatnya yang berbeda itu.
Perbedaan tetap ada namun tidak bisa dijadikan alasan menyerang bahkan membenci pihak lain yang berbeda itu. Perbedaan tetap ada, namun persatuan adalah segalanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H