Sumber gambar : https://id.beritasatu.com
Setiap daerah di Indonesia tentu memiliki sumber daya alam yang khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Bahkan ada suatu daerah yang dapat memasok komoditas tertentu lebih banyak dari daerah lain yang ada.Â
Hal tesebut sangat bagus bila dikembangkan lebih lagi. Hal itu juga sangat disarankan untuk pembangunan ekonomi di setiap wilaya di Indonesia karena dapat memproduksi komoditas tertentu untuk di jual ke daerah lain ataupun di ekspor ke negara lain sehingga terjadi interaksi yang saling menguntungkan dan saling melengkapi.Â
Dengan begitu akan menampilkan pada daerah lain dan bahkan negara lain mengenai ciri komoditas suatu daerah.
Sayangnya, hal tersebut belum dapat terlaksana dengan baik di negara kita tercinta ini. Masing -- masing daerah justru berlomba -- lomba meniru daerah dengan komoditas lain yang justru bukan potensi di daerahnya. Banyak masyarakat yang belum paham benar tentang potensi apa yang ada dan perlu dikembangkan di daerahnya.Â
Selain itu, sumber daya manusia yang ada di setiap daerah belum mampu mengembangkan komoditas yang ada secara maksimal karena berbagai hal.Â
Maka dari itu perlu dibentuk kelompok tani bagi para petani di setiap desa. Melalui kelompok tani petani dapat banyak manfaat dan keuntungan diantaranya adalah pembelajaran dan pelatihan tentang pertanian dan teknologi pertanian yang baru serta pengarahan mengenai pengembangan komoditas yang di daerahnya.Â
Kelompok tani ini dibuat tentu dengan tujuan memajukan ekonomi pertanian dan kesejahteraan petani.
Untuk dapat memunculkan kekhasan komoditas dari tiap daerah tidak cukup bila hanya ada kelompok tani. Itu semua perlu adanya bantuan dari pemerintah terhadap kelompok tani yang ada seperti bantuan berupa bibit atau benih komoditas dan juga teknologi yang mampu mendukung produksi komoditas tersebut.Â
Kini pemerintah telah memperhatikan pertanian. Contohnya adanaya bantuan benih jagung dan alat mesin pertanian dari Kementerian Pertanian RI untuk petani Dompu.Â
Kementan membantu mensukseskan program jagung di dompu, NTB dengan memberikan benih jagung dan alat -- alat pertanian berupa corn combine dan corn sheller untuk meningkatkan produksi jagung. Pemkab Dompu sangat antusias meningkatkan produksi jagung.
![corn-sheller-300x300-5cb0b532cc5283476a5ce972.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/04/12/corn-sheller-300x300-5cb0b532cc5283476a5ce972.jpg?t=o&v=770)
![lindseybenne-9-23-2017-dsc-8462b-5cb0b552cc528370ca0f6344.jpg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/04/12/lindseybenne-9-23-2017-dsc-8462b-5cb0b552cc528370ca0f6344.jpg?t=o&v=770)
Dengan adanya bantuan alat -- alat pertanian tersebut tentu ada pengenalan dan pelatihan mengenai penggunaan alat tersebut.Â
Pemberian keterampilan mengenai penggunaan Alsintan atau alat dan mesin pertanian pada petani memang sangat diperlukan guna meningkatkan kemampuan dan keterampilan para petani, meningkatkan produktivitas pertanian dan menyiapkan para petani untuk masuk dalam era industri 4.0.
Kegiatan lainya yang dilakukan oleh petani di Dompu adalah melakukan kegiatan bertani seperti biasa dengan mengguanakan benih dan bantuan alat yang telah diterimanya. Â
Adanya bantuan benih dan Alsintan untuk petani Dompu ini merupakan bukti nyata adanya dukungan dari pemerintah untuk mewujudkan pertanian yang maju.Â
Hal ini diharapkan tidak hanya terjadi di Dompu, NTB saja tapi juga merata di seluruh Indonesia yang memerlukan uluran tangan dan terus berkelanjutan. Karena pelatihan mengenai teknologi sangat diperlukan bagi petani -- petani Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI