Sebagai catatan, selama di Hokkaido saya mengenakan pakaian 4 lapis, termasuk jaket luar. Di dalam jaket saya memakai parka (dalam bahasa Inggris disebut hooded jacket atau hoodie), kemudian ada kaos biasa dan heattech Uniqlo melekat di badan.
Jika tidak sesudah makan ramen maupun jingis-kan, baju empat lapis bagi saya belum terasa cukup untuk menangkal dinginnya suhu Hokkaido.
Mungkin saya tergolong sebagai samugari, julukan bagi orang yang tidak tahan dingin. Sehingga tidak tahan berlama-lama di daerah dingin. Istilah ini ada bahasa Jepangnya, sebab memang tidak semua orang Jepang tahan suhu dingin.
Itu dua makanan yang patut dicoba, terutama waktu musim dingin. Mudah-mudahan saya tidak membuat Anda berliur ketika membaca tulisan.
Saya ingin menutup cerita musim dingin di Hokkaido dengan satu lagu dari Matsuyama Chiharu. Dia adalah penyanyi dosanko, alias kelahiran Hokkaido.
Judul lagunya "malam panjang". Memang pada musim dingin, matahari terbenam lebih cepat, dan terbit lebih lambat dibanding musim lain. Sehingga suasana gelap malam menjadi lebih panjang.
"Ku ingin keluar dari malam panjang
 Dan menyampaikan sumpah cinta hanya kepadamu
 Namun rayuan taburan bintang dilangit
 Membuat sepasang kekasih bimbang"
Selamat berakhir pekan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H