Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tahun Kelinci dan Sedikit Saran Bagaimana Menjalaninya

5 Januari 2023   18:40 Diperbarui: 6 Januari 2023   11:45 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Percakapan yang saya dengar kemarin di bus.

"Itu mainan apa berwarna-warni."
"Ini puzzle pak. Saya suka main ini."
"Oh, begitu. Saya sih gaptek nggak tahu smartphone."

Percakapan antara orang tua dan anak seusia SMP yang duduk tepat di belakang saya menggambarkan keadaan saat ini. Si anak sedang bermain gim di smartphone, dan orang tua duduk di sebelahnya sepertinya ingin tahu.

Zaman sekarang, sulit rasanya melakukan aktivitas sehari-hari tanpa benda kecil canggih tersebut. 

Sedikit bukti tentang pernyataan saya, pemandangan saat naik bus maupun kereta api di Jepang, sama seperti ketika naik bus maupun MRT di Jakarta. Sebagian besar penumpang asyik bermain dengan smartphone.

Gawai bisa berfungsi seperti pintu ajaib doraemon, menghubungkan pengguna di dunia nyata, ke dunia maya.

Dunia maya dimana sesuatu tampaknya ada, namun nyatanya tidak ada, ternyata amat digemari. Alasannya, saat berkelana di dunia maya, mungkin orang dapat melupakan sejenak kepenatan yang dirasakan di dunia nyata.

Seperti dunia maya, sesuatu yang sebenarnya tidak ada atau tidak terjadi (baca:fiksi), memang sudah digemari sejak dahulu.

Jika kita kembali sejenak ke masa sebelum maraknya dunia maya dengan internet sebagai katalisator, hal fiktif sudah digunakan untuk memberi pembelajaran, terutama kepada anak kecil.

Anda mungkin tahu cerita berjudul Christmas Carol karangan Charles Dickens. Cerita dengan tema Natal ini juga sudah dibuat filmnya, dalam versi hitam putih maupun berwarna.

Penggambaran tentang kesengsaraan manusia setelah meninggal, dimana ketika masih hidup dia mempunyai sifat cuek, pelit dan keras kepala, dianggap ampuh agar orang sadar bahwa kehidupan di dunia nyata perlu dijalani dengan baik dan benar.

Selamat Tahun Baru (i-corporation.jp)
Selamat Tahun Baru (i-corporation.jp)

Cerita fiktif tentang tokoh utama pada cerita yaitu Ebenezer Scrooge dibawa melihat penderitaan rekannya setelah kematian, merupakan cara efektif untuk menanamkan pengertian, terutama kepada anak-anak. 

Meskipun fiktif, pesan yang ingin disampaikan sangat jelas. Bahwa dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak boleh membuat orang lain menderita.

Masih tentang khayalan, menurut zodiak Jepang yang mengadopsi dari Tiongkok, ada 12 jenis hewan untuk melambangkan suatu masa. Dalam bahasa Jepang disebut juuni-shi. Sebagai catatan, zodiak menurut KBBI adalah lingkaran khayal di cakrawala yang dibagi menjadi dua belas tanda perbintangan.

Tahun 2023 berdasarkan hitungan 12 zodiak Jepang merupakan Tahun Kelinci (usagi-doshi). Sedikit catatan, kalau dikombinasi dengan hitungan 10 zodiak yang dalam bahasa Jepang disebut jikkan, maka tahun ini merupakan Tahun Kelinci Air.

Kelinci adalah hewan yang dapat berlari cepat dan sering meloncat karena kaki belakangnya lebih panjang dibanding kaki depan. Sehingga Tahun Kelinci sering diprediksi sebagai tahun perbaikan, bisa di bidang ekonomi maupun bidang lain.

Akan tetapi kenyataannya, banyak analis ekonomi bahkan IMF (Dana Moneter Internasional) pun memprediksi bahwa pada tahun 2023 ini, dunia akan dilanda resesi. Resesi global dipengaruhi oleh banyak hal. 

Beberapa diantaranya adalah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Kemudian konflik antara Ukraina dan Rusia juga dianggap menjadi pemicu resesi, karena ketersediaan bahan pangan dan terutama energi bagi Eropa menjadi terganggu.

Khusus untuk Indonesia, tahun 2023 merupakan tahun politik.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan dan mengumumkan partai apa saja yang berhak mengikuti pesta demokrasi pada tahun 2024 nanti. KPU juga hendak membuka pendaftaran bagi pasangan calon presiden dan wakilnya.

Bisa dipastikan bahwa tahun ini, suhu udara akibat efek pemanasan global dan suhu politik, akan memanas.

Saya tentu tidak perlu menceritakan lagi bagaimana "panasnya" suasana, karena kita pasti mengalaminya lima tahun sekali. Entah mengapa, berdasarkan pengamatan atas beberapa kontestasi pemilu, saya merasa konflik antara pendukung partai maupun pendukung masing-masing capres (plus cawapres) makin heboh dari masa ke masa.

Segala macam cara akan digunakan untuk memenangkan kandidat atau calon masing-masing. Bahkan kita harus bersiap karena jika ada pihak yang tidak puas atas hasil pemilu dan pilpres nanti, percikan api akan berlanjut ke tahun-tahun berikutnya.

Kalau sudah tahu apa yang akan terjadi, lantas bagaimana orang harus mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan?

Karena 2023 adalah Tahun Kelinci, saya punya dua ungkapan dari bahasa Jepang yang mengandung huruf kanji kelinci untuk membantu Anda menjalani tahun ini.

Pertama, menghadapi tahun politik maka ungkapan "enmoku-toji" perlu diingat.

Enmoku adalah mata burung layang-layang yang tajam, sehingga dapat membedakan objek dari jarak jauh. Toji adalah kuping kelinci yang bisa mendengar bunyi sekecil apapun.

Pada setiap tahun politik, seperti kita tahu pasti ada banyak propaganda (baca:berita), baik sesuai fakta maupun berita hoax yang bertujuan hanya mencari sensasi.

Oleh karena itu orang dituntut mempunyai ketajaman mata seperti burung layang-layang dan pendengaran yang prima seperti kelinci. Tujuannya, agar bisa memilah informasi yang benar dan bermanfaat, kemudian membuang lainnya.

Kedua, bagi Anda yang ingin memulai usaha maupun ingin mencoba hal baru terutama setelah 2 tahun terkena imbas pandemi, maka ungkapan "nito wo ou mono wa, itto wo mo ezu" mungkin dapat membantu.

Terjemahan bebasnya, jika mengejar dua kelinci, kemungkinan besar satu kelinci pun tidak bisa kita tangkap.

Artinya begini. Kita tidak perlu gegabah untuk mengejar dua hal dan ingin meraih kesuksesan sekaligus pada keduanya.

Andaikata ngotot melakukan itu, bisa jadi orang kehabisan tenaga. Akibatnya dia tidak bisa fokus, bahkan hal terburuk dapat terjadi yaitu kegagalan dalam semua hal.

Selamat menjalani tahun baru 2023.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun