Pada dua pertandingan yang dimenangkan oleh Jepang, Moriyasu berhasil mengantisipasi jalannya pertandingan.
Walaupun tertinggal skor, pelatih yang pernah bermain di tim nasional Jepang ini kemudian mengeluarkan jurus jitu dengan mengubah pola permainan. Dia tidak segan mengganti para pemain untuk lebih melakukan serangan ke gawang lawan.
Kemampuannya mengeluarkan jurus denka-no-houtou adalah senjata mematikan bagi lawan, sekaligus juga dapat menciptakan keajaiban.
Sebagai catatan, denka-no-houtou merupakan istilah dalam bahasa Jepang. Artinya jurus jitu atau strategi, bisa juga benda yang digunakan hanya pada waktu dan kesempatan tepat.
Keajaiban terakhir yang saya ingin ceritakan dan mungkin belum banyak diberitakan oleh media di luar Jepang adalah, kemenangan Jepang atas Jerman sudah diramalkan oleh berang-berang penghuni Akuarium Maxell Aquapark di Shinagawa.
Anda boleh beranggapan ramalan berang-berang barangkali suatu kebetulan saja. Akan tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa "kejadian tidak biasa" merupakan salah satu unsur keajaiban. Sehingga boleh dong saya memasukkan ini dalam kategori salah satu keajaiban.
Jalan untuk memboyong Piala Dunia 2022 bagi tim Jepang masih panjang.
Tentu saja ada harapan, sungguhpun semua tim yang masuk 16 besar pasti mengerahkan segala kemampuannya agar lolos ke babak berikutnya.
Apalagi bagi tim Samurai Blue, keajaiban selanjutnya yang mereka impikan adalah masuk 8 besar.Â
Alasannya, perjalanan tim berlambang yatagarasu (burung gagak berkaki tiga), selalu terhenti sampai 16 besar di pertandingan Piala Dunia tahun 2002, 2010 dan 2018.