Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kaleidoskompasianensis

28 Desember 2021   18:00 Diperbarui: 28 Desember 2021   18:12 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(diolah dari kompasiana.com)

Secara umum, kaleidoskop merupakan sarana atau alat pembantu untuk mengingat kembali peristiwa yang pernah terjadi. Apakah itu peristiwa tentang keberhasilan atas usaha tertentu, mungkin kegagalan, maupun perubahan besar terjadi termasuk yang pernah kita alami. 

Pada kaleidoskop, pasti ada peristiwa yang membuat kita tersenyum dan tertawa, namun ada juga peristiwa yang membuat kita sedih.

Tentu maksudnya bukan hanya kaleidoskop kompasiana saja. Ada juga yang lain, misalnya kaleidoskop kehidupan.

Bagi saya, kaleidoskop mempunyai dua arti. Pertama, merupakan bahan untuk perenungan. Kedua dan ini terpenting, melalui kaleidoskop saya bisa mengucapkan terima kasih kepada Tuhan, atas segala berkat dan penyertaanNya. Baik ketika saya dapat tersenyum dan tertawa, maupun ketika menitikkan air mata.

Berbicara khusus tentang kompasiana, melalui beberapa tulisan kompasianer, saya membaca ada beberapa isu yang sedang terjadi. 

Oh ya, saya sudah cuti sejak minggu lalu karena rencananya mau pulang kampung untuk liburan Natal. Apa daya karena muncul omicron dan berhubung satu serta lain hal, maka tiket pesawat yang sudah ditangan dengan berat hati harus dibatalkan dengan membayar sejumlah denda administrasi. 

Cuti sih harus tetap diambil dan dinikmati dong. Sehingga saya mengisinya dengan "bermain" agak lama di dunia maya.

Saya tidak akan membahas polemik kompasiana lebih jauh. Alasannya, meskipun saya merasakan gundah gulana kompasianer yang sudah curhat, namun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di "dapur" kompasiana. Saya pun bukan Nostradamus, sehingga tidak bisa mengira-ngira atau meramal apa yang sedang dan akan terjadi.

Disamping itu, sampai sekarang saya belum juga paham makna dari semboyan "Beyond Blogging" yang tertulis di banner halaman muka kompasiana, dan bagaimana pelaksanaannya.

Mungkin karena menggunakan bahasa Inggris, sehingga saya tidak tahu apakah pasangan kata beyond dengan blogging itu merupakan sesuatu bermakna baik/positif atau tidak.

Mengapa bisa berpikiran seperti itu? Saya ambil contoh jika kata beyond dipadukan dengan hope yang merupakan kata bermakna positif, maka beyond hope bukanlah sesuatu yang mempunyai makna baik. Begitu juga kata beyond control, beyond grasp dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun